linimassa.id – Sebelum dan sesudah menunaikan sholat wajib lima waktu setiap waktu, Nabi Muhammad Saw kerap menunaikan sholat. Inilah yang dinamakan sholat sunnah rawatib. Yuk simak kapan saja dan berapa rokaatnya.
Secara pengertian, sholat sunnah rawatib adalah shalat sunah yang waktu pelaksanaannya mengiringi sholat fardu lima waktu. Shalat tersebut dilakukan sebelum atau sesudah shlat fardu.
Ada dua jenis sholat sunnah ini. Untuk yang dikerjakan sebelum sholat fardu disebut qobliyah, sedangkan yang dikerjakan sebelum sholat wajib disebut bakdiyah.
Dua jenis sholat sunnah rawatib tersebut sesuai dengan hadis yang berbunyi, “Setiap sunah rawatib qobliyah waktunya dimulai dari saat masuknya waktu sholat fardhu hingga sholat fardhu dikerjakan. Sedangkan sholat rawatib ba’diyah waktunya dimulai dari selesainya sholat fardhu hingga berakhirnya waktu sholat fardhu tersebut.“
Perlu diketahui, sholat sunnah rawatib adalah salat yang menjadi penyempurna jika terjadi kekurangan dalam sholat fardu.
Untuk hukumnya dalam Islam, ditinjau dari segi hukumnya terbagi dua. Yakni sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, karena selalu dikerjakan oleh Nabi Muhammad Saw.
Sholat Sunat Rawatib Muakkad terdiri dari :
Dua rakaat sebelum sholat Subuh.
Dua rakaat sebelum sholat Zuhur.
Dua rakaat sesudah Shola Zuhur.
Dua rakaat sesudah sholat Magrib.
Dua rakaat sesudah sholat Isya
Ini diperkuat denagn dalil naqli, yang artinya:”Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: “Saya ingat dari Rasulullah Saw, dua rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat sesudah Zuhur, dua rakaat sesudah Magrib, dua rakaat sesudah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Hukum lainnya yakni ghoiru Muakkad yaitu sholat sunah yang kurang dianjurkan untuk dilaksanakan, karena Nabi Muhammad Saw tidak selalu melaksanakannya.
Sholat sunat Rawatib ghairu Muakkad terdiri dari :
Dua rakaat sebelum Sholat Zuhur.
Dua rakaat sesudah Sholat Zuhur.
Empat rakaat sebelum Sholat Ashar.
Dua rakaat sebelum Sholat Magrib.
Dua rakaat sebelum Sholat Isya.
Untuk cara pelaksanakannya baik sebelum mapun sesudahnya yakni qobliyah dan ba’diyah, dikerjakan dua rakaat sama dengan sholat fardu baik gerakannya maupun bacaannya, tetapi yang berbeda hanyalah niat.
Meski begitu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan sholat sunah ini sbb:
Tidak didahului azan dan iqomah.
Dilaksanakan secara munfarid (sendirian).
Bacaannya tidak dinyaringkan.
Jika lebih dari dua rakaat, maka setiap dua rakaan satu dalam.
Sebaiknya tempat mengerjakan sholat rawatib pindah sedikit dari tempat mengerjakan sholat fardu.
Diutamakan pada rakaat pertama membaca Surat Al Kafirun, dan pada rakaat kedua membaca Surat Al Ikhlas.
Diawali dengan niat menurut macam sholatnya.
Niat melaksanakan sholat rawatib cukup dalam hati sesuai dengan macam sholat rawatib tersebut, tetapi boleh diucapkan atau dilafalkan.
Itulah seputar sholat rawatib. Semoga semakin memotivasi untuk mengerjakan amalan sunnah ya. Karena sholat ini memiliki keutamaan antara lain dijauhkan dari api neraka, dibangunkan rumah di surga, diberikan rahmat yang melimpah, menjauhi sifat sombong dan riya, dan iangkat derajatnya oleh Allah. (Hilal)