linimassa.id – Setiap 20 Desember diperingati sebagai Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN). Kesetiakawanan Sosial diartikan sebagai nilai yang menyusun setiap hubungan yang terjadi antara satu dengan lainnya.
Melalui momen ini diharapkan dapat membuat warga dapat mengedepankan sikap dan tindakan saling peduli dan berbagi berdasarkan altruisme, kemauan, kesetiaan dan toleransi serta kesetaraan untuk meningkatkan kehormatan, harkat, dan martabat bangsa.
Inti dari peringatan ini adalah untuk membangkitkan emosi dan empati bangsa terhadap penderitaan orang lain melalui tindakan nyata yang dilakukan.
Momentum ini juga diperingati supaya nilai-nilai kesetiakawanan sosial tidak hilang dan tetap eksis sebagai modal sosial.
HKSN juga diharapkan dapat mengingatkan semua elemen masyarakat untuk terus berupaya membuka kesempatan yang luas dan mendorong perwujudan masyarakat inklusi terutama bagi para penyandang disabilitas.
Asal Mula
Peringatan ini pertama kali diinisiasi oleh Menteri Sosial, H. Moeljadi Djojomartono diresmikan tepat pada 20 Desember 1958.
Pada 20 Desember 1976, Hari Sosial diubah menjadi Hari Kebaktian Sosial oleh Menteri Sosial, HMS Mintaredja. Beberapa tahun kemudian tepatnya pada 20 Desember 1983, Menteri Sosial Nani Soedarsono mengubah kembali Hari Kebaktian Sosial.
Yaitu, menjadi Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional yang kini berlangsung sampai sekarang. Peringatan HKSN merupakan peringatan yang bertujuan untuk mengenang segala sesuatu tentang perjuangan membangun kesejahteraan sosial.
Persaudaraan
Terdapat kata kesetiakawanan karena menggambarkan ungkapan rasa persaudaraan, solidaritas sesama kawan. Selain itu HKSN juga mengandung prinsip kehidupan rakyat Indonesia yang selalu berperilaku sosial.
Hal ini untuk mengingatkan agar generasi mendatang menjaga perilaku bersosial dengan baik. Ini juga sebagai pengingat agar generasi muda tidak hidup sebagai masyarakat egosentris.
Pada 2023, HKSN mengusung tema “Bangkit Bersama Membangun Bangsa” bertujuan untuk mendorong satu sama lain ke arah yang lebih baik. Tepatnya, demi terwujudnya cita-cita indonesia untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. (Hilal)



