linimassa.id – Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menyebut setidaknya ada 10 nama yang menjadi kandidat bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Puan mengatakan pihaknya bakal mempertimbangkan cawapres yang dapat meningkatkan keterpilihan Ganjar yang diusung PDIP sebagai bakal capres di Pilpres 2024 mendatang.
“Untuk PDIP, nama cawapres itu banyak. Sepuluh nama ada. Tapi kan waktu masih panjang,” kata Puan kepada wartawan usai menemui pimpinan PPP di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2023).
“Jadi kami masih lihat-lihat dulu kira-kira siapa yang cocok, siapa yang kemudian bisa menambah elektoral, siapa yang nanti kemudian bisa diterima masyarakat.”
Puan mengatakan waktu penentuan cawapres Ganjar masih cukup panjang.
Terkait penentuan cawapres, ia mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan mendiskusikannya dengan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono.
“Sama-sama dibicarakan oleh Ibu Ketua Umum bersama dengan Ketua Umum PPP,” ucap Puan.
Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait simulasi pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024 mendatang.
Hasilnya, pasangan Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno unggul atas pasangan lain.
“Pak Ganjar dan Sandi jika dipasangkan mendapat elektabilitas tertinggi sebesar 38 persen.”
“Atau unggul dibandingkan pasangan lain,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Kamis (18/5/2023).
Ganjar-Sandi mengungguli pasangan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir yang berada di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 32,2 persen.
Peringkat ketiga simulasi ada pasangan Anies Baswedan dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (Anies-AHY) yang meraih elektabilitas sebesar 19,2 persen.
Pada simulasi berikutnya, duet Ganjar-Sandi juga mengungguli Prabowo-Erick dan Anies yang dipasangkan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Ganjar-Sandi memperoleh elektabilitas 37 persen. Prabowo-Erick sebesar 34,3 persen dan Anies-Khofifah mendapatkan 17,9 persen.
“Sementara itu, responden yang tidak menjawab atau mengaku tidak tahu sebanyak 10,8 persen,” kata Burhanuddin.