Linimassa.id – Rapat Koordinasi Lintas Sektor Pencegahan Stunting di Provinsi Banten berlangsung di Ruang Akhlakul Karimah, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
Dalam rapat tersebut, Staf Ahli Menteri Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Kemaritiman, Budiono Subambang, memberikan arahan penting terkait percepatan penurunan stunting di wilayah tersebut.
Budiono memuji Kota Tangerang yang dinilai sukses dalam melaksanakan berbagai inovasi penurunan stunting. Salah satu program yang diakui adalah Satu Telur Satu Minggu (SATE SAMI), yang secara konsisten melibatkan ribuan pegawai untuk berpartisipasi dalam penanganan stunting.
“Kolaborasi di Kota Tangerang cukup terasa dan terbukti melalui apresiasi insentif fiskal tahun 2024 yang diterima oleh Kota Tangerang. Ini adalah bukti nyata komitmen semua pihak,” ungkap Budiono.
Program-program inovatif seperti SATE SAMI, menurut Budiono, sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat dan telah memberikan dampak positif pada angka penurunan stunting di Provinsi Banten dan Indonesia secara keseluruhan.
Dukungan dari Gubernur dan TPPS Provinsi Banten
Rapat koordinasi ini juga dibuka oleh Penjabat Gubernur Banten, Al Muktabar, yang menyampaikan pentingnya dukungan dari seluruh lintas sektor dalam penurunan angka stunting.
Gubernur berharap agar pemerintah daerah dan sektor terkait mampu menjaga komitmen dan mengintegrasikan berbagai program yang sudah berjalan untuk mendukung penurunan stunting di seluruh wilayah Banten.
“Saya berharap kerja sama lintas sektor ini terus berjalan dan mampu mewujudkan tingkat kesehatan yang lebih baik di Banten,” kata Al Muktabar.
Alokasi Insentif Dalam SATE SAMI untuk Program Penurunan Stunting
Yeti Rohaeti, Kepala Bappeda Kota Tangerang, turut menjelaskan bahwa Kota Tangerang telah menerima insentif fiskal sebesar Rp 5,7 miliar untuk penanganan stunting.
Dana ini, jelasnya, akan digunakan secara optimal dan transparan, dengan fokus pada penurunan stunting, bukan untuk keperluan honor atau perjalanan dinas.
“Insentif fiskal ini akan digunakan untuk program-program seperti pemberian makanan tambahan, bantuan pangan, dan pembangunan sanitasi,” ujar Yeti.
Yeti juga berharap agar Kota Tangerang dapat terus menunjukkan penurunan angka stunting secara signifikan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dan instansi yang terkait, termasuk program Dapur Dashat PKK dan Gertak Tangkas.
Dengan kolaborasi lintas sektor yang kuat dan implementasi program inovatif, diharapkan Kota Tangerang dan Provinsi Banten dapat terus menurunkan angka stunting, demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh. (AR)