linimassa.id – Perusahaan Minum Air Daerah (PERUMDA) Tirta Patriot bersama Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, telah memulai diskusi terkait rencana pemindahan intake air baku dan pembangunan gedung kantor kedua Perumda Tirta Patriot.
Dalam pertemuan tersebut, Plt Direktur Utama Tirta Patriot, Ali Imam Faryadi, menjelaskan bahwa Pj Wali Kota Bekasi tertarik untuk memahami proses produksi air bersih yang dilakukan oleh perusahaan. Dia menyampaikan bahwa pemindahan intake air baku merupakan sebuah kebutuhan, namun memerlukan anggaran yang cukup besar, mencapai Rp48 miliar.
Tantangan dalam Pembiayaan
Ali Imam Faryadi menyoroti tantangan dalam pembiayaan untuk proyek tersebut. Dia menjelaskan bahwa menggunakan pembiayaan investasi atau pinjaman mungkin tidak memungkinkan karena proyek tersebut tidak akan menghasilkan peningkatan jumlah pelanggan baru, melainkan hanya penggantian infrastruktur yang sudah ada.
“Jadi kalau kita mau pinjam bingung kita artinya bingung dalam artian cicilannya mau dari mana gitu loh,” ujarnya.
Solusi dan Koordinasi dengan PUPR
Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, menyatakan bahwa akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menemukan solusi terbaik terkait pemindahan intake air baku. Dia menegaskan pentingnya upaya ini mengingat kualitas air bersih sangat vital bagi masyarakat.
“Kita sudah mengupayakan menjawab permasalahan tadi dengan menggunakan intake menembak kita nah itu sebagai upaya yang terstruktur dan mudah-mudahan bisa menjadi solusi konflik dari PDAM Tirta Patriot,” katanya.
Rencana pemindahan intake air baku ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kualitas air bersih di Kota Bekasi, dengan mengalihkan sumber air dari Sungai Bekasi ke Sungai Kalimalang. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dan perusahaan untuk memastikan pasokan air bersih yang aman dan berkualitas bagi seluruh masyarakat.