LINIMASSA.ID – Dalam rangka peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tiap 5 Juni, Koalisi Masyarakat Peduli Sampah (KOMPAS) kembali menunjukkan komitmennya terhadap kepedulian lingkungan dengan menggelar aksi Clean Up di kawasan Masjid Agung Banten Lama Kota Serang.
Aksi yang berlangsung dari pukul 07.00 pagi ini melibatkan ratusan relawan dari berbagai lapisan masyarakat di kota Serang yang terdiri dari siswa sekolah, komunikasi pemuda, dan warga sekitar.
Selain di hadiri oleh berbagai lapisan masyarakat yang ada, pada acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini juga dipantau langsung oleh wakil walikota Serang yaitu Nur Agis Aulia. Pada sambutannya ia mengajak masyarakat kota serang bersama-sama untuk menjaga lingkungan.
“Mari kita jaga lingkungan yang ada di kota serang ini, sekarang kan ada koalisi Masyarakat Peduli Sampah, naah jadi kita bersatu nih di koalisi ini biar aksi yang kita lakukan itu bisa lebih merata jika kita masih terpecah-pecah kan hasilnya jadi kurang,” ucap Agis saat sesi sambutan.
Kegiatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang berlangsung di area Banten Lama ini tidak hanya sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan saja, tetapi kegiatan ini juga menjadikan simbol kesadaran spiritual dan budaya dalam menjaga warisan leluhur yang sudah ada sejak lama.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Para relawan yang ikut dalam kegiatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini tidak hanya melakukan aksi bersih-bersih sampah saja, nantinya para peserta juga akan diajak untuk melakukan ziarah dan akan ada sesi makan bersama yang dilaksanakan di arena pelataran Banten Lama.
Aksi Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini sejalan dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, yaitu “Our Land. Our Future. We are #GenerationRestoration”, yang mendorong aksi nyata pemulihan ekosistem dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
KOMPAS menegaskan bahwa aksi ini merupakan bagian dari rangkaian kampanye #SerangBersihBerkelanjutan yang akan terus dilaksanakan di titik-titik strategis lain di wilayah Banten.
Agis menilai, kegiatan ini sangat positif lantaran mengajak dan menginspirasi banyak orang untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat.
Dimana, dari kegiatan semacam ini, kata Agis, dapat mengurangi volume sampah di Kota Serang, meminimalisir dampak banjir dan bencana alam lainnya yang disebabkan oleh kurang sadarnya akan kebersihan lingkungan.