CILEGON, LINIMASSA.ID – Menjelang arus mudik Lebaran 2025, Jalan Lingkar Selatan atau JLS di Cilegon yang rusak bakal diperbaiki.
Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) akan melakukan perbaikan terbatas di JLS.
Perbaikan JLS di Cilegon ini hanya akan dilakukan di sejumlah titik yang mengalami kerusakan parah dengan metode tambal sulam menggunakan aspal.
Keterbatasan anggaran menjadi alasan utama Pemkot Cilegon tidak melakukan perbaikan menyeluruh di jalur strategis ini.
Selain itu, upaya mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat untuk rehabilitasi JLS di Cilegon juga belum membuahkan hasil.
Kepala Dinas PUPR Cilegon, Tb Dendi Rudiatna saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Kamis (6/3) menjelaskan bahwa perbaikan akan difokuskan pada titik-titik yang mengalami kerusakan paling parah, berdasarkan hasil survei yang sedang dilakukan oleh timnya.
“Hari ini kami sedang survei beberapa titik kerusakan di JLS, nanti akan dilaporkan tingkat kerusakannya. Infonya kami tidak melakukan perbaikan keseluruhan, hanya beberapa spot yang mengganggu, untuk Lebaran makanya hari ini disurvei dahulu,” tambahnya.
Selain perbaikan jalan, Pemkot Cilegon juga akan memperbaiki beberapa drainase yang mengalami kerusakan atau tidak berfungsi dengan baik.
“Dalam proses perbaikannya, kita akan tambal sulam menggunakan aspal, serta beberapa drainase yang mengalami kerusakan atau tidak lancar nanti akan kita perbaiki juga,” kata Dendi.
Terkait sumber anggaran, Dendi memastikan bahwa seluruh biaya perbaikan JLS akan menggunakan dana dari APBD Kota Cilegon.
“Yah nanti anggarannya dari APBD, itu memungkinkan karena tingkat kerusakannya sebagian besar ada di sebelah kanan, itu juga hanya di beberapa titik. Jadi arus balik yang akan terganggu, arus mudik sendiri relatif lebih baik, jadi kebanyakan sebelah kanan yang rusak,” pungkasnya.
Perbaikan JLS di Cilegon, Industri Tunggu Arahan Pemkot

Sejumlah industri di Cilegon mengaku siap membantu perbaikan JLS di Cilegon, namun hingga kini belum ada komunikasi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon terkait rencana tersebut.
Pejabat HR & General Affair PT Indorama Petrochemical, Malim Hander Joni saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Kamis (6/3), menyebut bahwa setiap tahun industri diminta untuk berkontribusi dalam pemeliharaan JLS. Namun, di era kepemimpinan Wali Kota saat ini, belum ada koordinasi terkait hal tersebut.
“Kebetulan saya pada zaman Wali Kota sebelumnya ditunjuk menjadi ketua pengamat pemerhati JLS di Cilegon, jadi saya mengkoordinir industri untuk melakukan perbaikan di JLS, namun untuk Wali Kota yang baru ini belum ada komunikasi,” ungkapnya.
Joni menegaskan bahwa industri memang memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam perbaikan JLS di Cilegon, mengingat fasilitas tersebut banyak digunakan oleh sektor industri di Cilegon. Namun, koordinasi dengan pemerintah daerah tetap diperlukan.
“Industri juga memiliki kewajiban untuk membantu, tapi tentu nanti dari Wali Kota atau pimpinan daerah yang menyebutkan dan mengarahkan, butuhnya apa jumlahnya berapa. Tentu kita juga dari industri harus rapat dulu, karena saya sendiri tidak mewakili industri,” jelasnya.
Lebih lanjut, Joni mengakui bahwa saat ini dunia industri sedang menghadapi masa sulit, sehingga perlu adanya prioritas dalam setiap kebijakan. Komunikasi yang efektif dengan Pemkot dinilai bisa menjadi solusi agar perbaikan JLS dapat tetap berjalan tanpa membebani pihak industri.
“Tapi kita tahu sendiri semuanya dalam keadaan sulit, maka kita prioritaskan persoalan mana yang penting, mana yang bisa dinantikan begitu. Daerah sendiri, provinsi sendiri bisa ngasih nggak ke daerah,” pungkasnya.