linimassa.id – Penguin yang selama ini kita kenal dikategoirikan hewan semi-akuatik jenis burung yang tidak bisa terbang.
Penguin adalah burung yang tidak bisa terbang namun mereka bisa mencapai hingga 15 mil per jam di bawah air.
Penguin memiliki sirip yang sekaligus sebagai sayap dan merupakan penyelam yang hebat. Di darat, penguin berayun-ayun tegak atau meluncur di atas perut mereka jika kondisi salju memungkinkan.
Secara umum penguin atau pinguin kdengan ordo Sphenisciformes, famili Spheniscidae ini hidup di belahan Bumi selatan.
Spesies
Kira-kira, di seluruh dunia terdapat 17 spesies penguin tergantung pada apakah dua spesies Eudyptula dihitung juga sebagai spesies.
Walaupun seluruh jenis penguin awalnya berasal dari belahan bumi selatan, namun penguin tidak hanya ditemukan di daerah dingin atau di Antartika.
Tiga spesies penguin hidup di daerah tropis. Salah satu spesies hidup di Kepulauan Galapagos (Penguin Galapagos) dan biasanya menyeberangi garis khatulistiwa untuk mencari makan.
Penguin Galapagos lebih dikenal sebagai penghuni belahan bumi utara pada daerah yang membentang sempit di jalur khatulistiwa di pulau Galapagos.
Empat dari spesies ini tinggal dan menetap di seputar benua Antartika dan tiga spesies lainnya tinggal dan menetap di kepulauan Antartika dan Sub-antartika, sehingga ke 7 spesies ini digolongkan sebagai “Penguin Antartika”.
Spesies penguin terbesar adalah Penguin Kaisar (Aptenodytes forsteri) dengan tinggi mencapai 1,1 meter dan berat 35 kilogram atau lebih.
Spesies penguin terkecil adalah Penguin Kecil (Eudyptula Minor) dengan tinggi sekitar 40 cm dan berat satu kg.
Secara umum, penguin yang berukuran besar lebih dapat mempertahankan suhu tubuhnya sehingga dapat bertahan di daerah dingin, sementara penguin yang berukuran lebih kecil biasanya ditemukan di daerah yang lebih hangat bahkan daerah tropis.
Umumnya penguin memakan krill atau sejenis udang, ikan, cumi-cumi dan hewan air lainnya yang tertangkap ketika berenang di laut dengan paruhnya.
Penguin dapat meminum air laut karena kelenjar supraorbital pada tubuhnya menyaring kelebihan garam laut dari aliran darah. Garam ini lalu dikeluarkan dalam bentuk cairan lewat saluran pernapasan penguin.
Tidak Takut Manusia
Penguin terlihat tidak takut dengan kehadiran manusia. Mereka akan mendekat pada kelompok peneliti yang sedang mempelajari mereka.
Pertengkaran besar antar penguin terjadi jika seekor ibu penguin kehilangan anaknya karena tidak bisa bertahan dalam badai besar atau dimakan oleh hewan pemangsa.
Jika seekor anak hilang, ibu penguin akan “mencuri” seekor anak penguin dari ibu penguin yang lain. Tingkah laku ini menarik perhatian ilmuwan.
Menariknya, penguin-penguin betina lain dalam kelompok penguin tersebut tidak menyukai “pencurian” ini dan akan menolong dan “membela” ibu penguin yang anaknya dicuri.
Perenang Andal
Tubuh penguin sangat sesuai untuk berenang dan hidup di air. Sayapnya merupakan pendayung dan tidak mampu untuk terbang. Di daratan penguin menggunakan ekor dan sayapnya untuk menjaga keseimbangan ketika berjalan.
Penguin mampu berenang dengan kecepatan 6 hingga 12 km/jam bahkan pernah tercatat hingga 27 km/jam.
Penguin yang berukuran kecil biasanya menyelam selama satu hingga dua menit dari permukaan air untuk menangkap makanan. Penguin yang berukuran lebih besar, yaitu penguin kaisar bisa menyelam lebih dalam hingga 565 meter selama 20 menit.
Setiap penguin memiliki warna putih di sebelah dalam tubuhnya dan warna gelap (biasanya hitam) di sebelah luar tubuh. Hal ini berguna untuk kamuflase.
Hewan pemangsa seperti singa laut dari dalam air akan sulit untuk melihat penguin karena perutnya yang berwarna putih bercampur dengan pantulan permukaan air laut.
Sedangkan permukaan gelap pada punggungnya juga menyamarkan penguin dari pandangan hewan pemangsa di atas air.
Meluncur
Menghemat energi, kadang-kadang penguin berjalan dengan kaki pendeknya atau meluncur di salju dengan perutnya.
Penguin memiliki pendengaran yang amat baik. Jika berada di daratan, penguin amat mengandalkan pendengarannya.
Mata penguin beradaptasi untuk penglihatan bawah air dalam mencari makanan dan menghindar dari pemangsa. Kemampuan daya penciuman penguin hingga saat ini masih belum banyak diketahui dan membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Selain tidak bisa terbang, penguin tidak memiliki kelamin eksternal. Akibatnya untuk membedakan jenis kelamin penguin, manusia harus memakai teknik pemeriksaan kromosom/DNA. (Hilal)