linimassa.id – Etika Islam dan konsep ihsan memiliki peran penting dalam membimbing individu untuk hidup yang baik dan berkontribusi positif dalam masyarakat.
Dalam berbagai kesempatan, para pembicara seringkali mengangkat nilai-nilai ini sebagai landasan untuk menjalani kehidupan sehari-hari yang harmonis.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Ma’ruf Amin, menjelaskan pentingnya penerapan etika Islam dalam setiap aspek kehidupan.
Menurutnya, Islam bukan hanya tentang ritual ibadah semata, tetapi juga tentang bagaimana kita berinteraksi dengan sesama manusia dan lingkungan sekitar.
“Dalam Islam, terdapat ajaran tentang akhlak yang mulia. Etika yang baik sangat ditekankan dalam Islam, seperti kejujuran, keadilan, dan kasih sayang.
Ini harus tercermin dalam setiap tindakan dan perilaku kita sehari-hari,” ujarnya.
Konsep ihsan, yang secara harfiah berarti melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya, juga merupakan prinsip yang sangat dijunjung tinggi dalam Islam.
Profesor Islam Universitas Al-Azhar, Dr. Muhammad Zuhaili, mengungkapkan bahwa ihsan tidak hanya berkaitan dengan ibadah, tetapi juga dengan tindakan sehari-hari.
“Ihsan adalah bagian integral dari ajaran Islam. Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya untuk melakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya, baik dalam ibadah maupun dalam hubungan sosial dan bisnis,” kata Dr. Zuhaili.
Konsep Ihsan dalam Berbagai Aspek Kehidupan
Konsep ihsan tidak hanya terbatas pada hubungan antara manusia dan Tuhan, tetapi juga meliputi hubungan antara manusia dengan sesama, alam, dan pekerjaan yang dijalani.
Dalam hubungan antarmanusia, konsep ihsan juga menuntut untuk bersikap baik, ramah, dan penuh kasih sayang. Dr. Amina Wadud, seorang cendekiawan Muslimah, menekankan pentingnya memberikan perlakuan yang baik kepada semua orang, tanpa memandang perbedaan.
“Islam mengajarkan kita untuk bersikap adil dan berempati terhadap sesama. Konsep ihsan mengajarkan kita untuk memperlakukan semua orang dengan hormat dan kasih sayang, tanpa memandang suku, agama, atau warna kulit,” kata Dr. Amina Wadud. (AR)