linimassa.id – Pendidikan di Indonesia telah mengalami evolusi yang panjang dan menarik, mulai dari masa kerajaan hingga era digital saat ini. Pada zaman Sriwijaya dan Majapahit, pendidikan bersifat informal, di mana guru mengajar langsung kepada murid, terutama kalangan bangsawan.
Pada masa kolonial Belanda, konsep sekolah formal diperkenalkan. Namun, pendidikan ini awalnya hanya diperuntukkan bagi orang Belanda, sementara penduduk pribumi dianggap kelas dua.
Sistem pendidikan ini dimaksudkan untuk mengatur masyarakat pribumi guna memenuhi kebutuhan industri kolonial.
Tokoh pendidikan seperti Ki Hajar Dewantara membawa perubahan signifikan dengan mendirikan Taman Siswa. Gerakan ini menjadi titik balik penting, memperjuangkan pendidikan yang dapat diakses oleh seluruh rakyat, bukan hanya kalangan elite.
Setelah kemerdekaan, sistem pendidikan nasional mengalami transformasi besar. Meskipun awalnya gejolak, semangat untuk meratakan akses pendidikan semakin meningkat.
Tahun 1975, reformasi pendidikan memperkenalkan Program Wajib Belajar Sembilan Tahun untuk memastikan semua anak Indonesia mendapatkan pendidikan dasar.
Era reformasi pada tahun 1998 membawa perubahan signifikan. Fokus pendidikan mulai beralih ke pemberdayaan siswa dan kurikulum yang lebih inklusif.
Tantangan baru muncul, termasuk kesenjangan antar daerah dan kualitas pendidikan yang belum merata.
Teknologi seperti internet dan e-learning menjadi elemen penting dalam pendidikan saat ini, memungkinkan pembelajaran dari mana saja. Namun, akses internet yang belum merata masih menjadi kendala.
Meski begitu, teknologi telah membuka banyak peluang baru untuk pendidikan yang lebih modern dan inklusif.
Selain akademis, pendidikan karakter juga menjadi fokus penting. Pendidikan di Indonesia kini menekankan pada pembentukan kepribadian yang kuat dan keterampilan soft skill, yang penting bagi perkembangan individu secara menyeluruh.
Pendidikan di Indonesia tidak lagi terbatas pada sekolah formal saja. Banyak pelatihan, kursus online, dan aktivitas lain yang memberikan pengetahuan dan keterampilan.
Ini menciptakan peluang bagi masyarakat untuk terus belajar dan berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman. (AR)