linimassa.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara mengambil langkah serius dalam menangani kasus Demam Berdarah (DB) yang tengah meningkat di wilayahnya. Dengan adanya laporan bahwa sudah sembilan orang meninggal karena DB per 22 Februari 2024, Pemkab Jepara telah menyiapkan strategi khusus untuk menekan penyebaran penyakit ini.
Tingkatkan Kewaspadaan Bersama-sama
Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara, Edy Sujatmiko, menekankan perlunya kerja sama dari semua pihak untuk mengatasi masalah ini. Dalam Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penanganan Demam Berdarah Dengue (DBD), Edy mengungkapkan, “Saat ini kita sedang tidak baik-baik saja. Kita harus bergerak bersama-sama seluruh komponen yang ada.”
Strategi Penanganan DB
Edy menyampaikan beberapa langkah strategis yang harus segera dilaksanakan. Pertama, komitmen dan kepedulian semua pihak serta penguatan kelembagaan melalui Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) DBD. Kedua, sosialisasi dan edukasi masyarakat secara terus menerus melalui berbagai media, termasuk sosial media. Ketiga, gerakan serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (3M plus) secara rutin. Keempat, respon cepat terhadap laporan kasus dengan penyelidikan epidemiologi dan tindak lanjutnya.
Dinas Kesehatan (Dinkes) diminta untuk mengkoordinasikan upaya pencegahan dan penanganan serta meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam tata laksana DB. Selain itu, Edy juga meminta Palang Merah Indonesia (PMI) untuk menjaga stok darah yang sewaktu-waktu dibutuhkan.
Rumah sakit dan Puskesmas juga diharapkan dapat menyediakan ruang perawatan dan peralatan yang memadai, serta melakukan penatalaksanaan sesuai standar. Petugas harus melakukan monitoring kondisi pasien secara cermat.
Camat, petinggi, dan lurah diminta untuk segera melaksanakan gerakan serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus secara rutin. Mereka juga diminta untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang DBD dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Kondisi Terakhir DBD di Jepara
Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Dokter Eko Cahyo Puspeno, menyatakan bahwa kondisi terakhir DBD di Jepara sangat mengkhawatirkan. Data per 22 Februari 2024 mencatat adanya 507 kasus, dengan 62 kasus positif DBD dan 9 kasus yang berujung pada kematian.
Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan kasus DBD di Kabupaten Jepara dapat segera terkendali dan keselamatan serta kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik. (AR)