linimassa.id – Sebanyak 17 museum dari berbagai daerah di Indonesia berkolaborasi dalam kegiatan pameran bersama yang digelar di Museum Ranggawarsita, Semarang, pada 12-13 Juni 2024.
Acara bertajuk “Pameran Bersama Abhirama” ini bertujuan untuk mengenalkan berbagai kekayaan alam dan budaya Jawa kepada masyarakat.
Museum yang berpartisipasi dalam kegiatan ini meliputi Museum Ranggawarsita Semarang, Museum Geologi Bandung, Museum Penerangan Jakarta, Museum Batik Pekalongan, Museum Rumah Atsiri Karanganyar, Museum Wayang Indonesia Wonogiri, Museum Tanah dan Pertanian Bogor, dan masih banyak lagi.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menekankan pentingnya kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah dengan belasan museum tersebut.
Menurutnya, kolaborasi ini diperlukan untuk meningkatkan minat masyarakat dalam mengunjungi museum.
“Supaya masyarakat dan pelajar punya keinginan mendatangi museum, kita harus berkolaborasi menginformasikan keberadaan museum,” kata Sumarno saat gala dinner Pameran Bersama Abhirama di Museum Ranggawarsita, Rabu (12/6/2024) malam.
Sumarno menjelaskan beberapa strategi untuk meningkatkan promosi museum, seperti memasang berbagai papan informasi atau tampilan inovatif lainnya yang dapat menarik perhatian masyarakat.
“Kita bisa membuat informasi atau tampilan yang membuat viral di masyarakat. Sebab, sekarang yang menjadi pemicu berdatangnya orang-orang adalah karena viral,” jelasnya.
Sumarno juga menilai bahwa promosi dan publikasi museum kepada masyarakat perlu ditingkatkan, terutama di sekolah dan perguruan tinggi.
Segmen yang menjadi sasaran kunjungan di museum adalah pelajar dan mahasiswa, karena museum lebih diarahkan untuk wisata edukasi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Uswatun Hasanah, menjelaskan bahwa selain bentuk kolaborasi promosi dan publikasi antarmuseum, Pameran Abhirama juga bertujuan untuk mengenalkan kekayaan alam dan budaya Jawa kepada masyarakat luas.
Uswatun berharap kolaborasi tersebut dapat terus ditingkatkan melalui kegiatan lain, sehingga masyarakat dan pelajar lebih sering berkunjung ke museum.
“Eksistensi museum ini sebagai wujud adanya destinasi wisata edukasi yang menarik. Tidak hanya Museum Ranggawarsita, tapi museum-museum lain juga menjadi tujuan wisata edukasi bagi semua sekolah,” harapnya. (AR)