linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Nasi Jamblang, Makanan Khas Cirebon
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Gaya Hidup > Nasi Jamblang, Makanan Khas Cirebon
Gaya Hidup

Nasi Jamblang, Makanan Khas Cirebon

Hilal Ahmad 28 Desember 2023
Share
waktu baca 7 menit
Nasi Jamblang. (Foto : Indonesia Kaya)
Nasi Jamblang. (Foto : Indonesia Kaya)
SHARE

linimassa.id – Makanan satu ini khas dari Cirebon. Dengan daun jati sebagai pembungkus, nasi jamblang dikenal banyak orang.

Contents
Asal MulaLaukPulenManfaat Daun Jati

Nasi jamblang ternyata telah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Nasi jamblang berupa nasi yang dibungkus dengan daun jati dan sejumlah lauk pauk. Ada juga penjual yang membungkus nasi jambalang dengan kertas makan.

Kini, nasi jamblang menjadi buruan wisatawan di daerah yang berjuluk Kota Udang ini. Penjual nasi jamblang salah satunya dapat ditemui di sepanjang Pantura Cirebon hingga Kota Cirebon, baik berupa penjual pinggir jalan atau restoran.

 

Asal Mula

Laman Kompas.com menyebut, nama Jamblang berasal dari desa di sebelah barat Kabupaten Cirebon. Desa asal pedagang yang mempopulerkan makanan ini.

Awalnya, nasi jamblang adalah makanan untuk para pekerja pada zaman penjajahan Belanda. Nasi jamblang muncul kurang lebih pada 1847.

Saat itu, Belanda tengah membangun tiga pabrik, yaitu dua pabrik tebu di Plumbon dan Gempol, serta satu pabrik spiritus di Palimanan.

Pembangunan ketiga pabrik tersebut menyerap tenaga kerja. Para pekerja itu berasal dari Cirebon dan daerah sekitarnya, seperti Cisaat, Sindangjawa, Cidahu, Bobos, dan lain-lain.

Saat itu belum ada penjual di sana, kepercayaan masyarakat setempat menyebutkan bahwa  pamali jika menjual nasi. Maka, para pekerja yang jumlahnya terus bertambah tersebut menyimpan beras daripada membeli nasi.

Nasi jamblang juga merupakan makanan para pekerja pembangunan Jalan Daendels dari Anyer ke Panarukan yang melewati daerah Kabupaten Cirebon.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Seiring berjalannya waktu, banyak pekerja yang mencari warung nasi. Kemudian, ada warga Jamblang yang tergerak untuk memberikan nasi kepada pekerja, yaitu Ki Antara atau H Abdul Latif dan istrinya Pulung atau Tan Piauw Lun.

Keduanya bersodaqoh memberikan sarapan untuk para pekerja setiap hari. Sebagai pembungkus nasi digunakan daun jati.

Meskipun awalnya gratis, para pekerja merasa tidak enak dengan pemberian itu. Akhirnya, mereka sepakat untuk memberikan dana suka rela untuk makanan yang mereka makan.

Dari sinilah, nasi jamblang mulai dijual oleh kebanyakan orang, tidak hanya oleh warga Desa Jamblang melainkan masyarakat Cirebon lainnya, termasuk di sejumlah kota besar, seperti Jakarta.

Versi lain menyebut, karena iba, seorang pengusaha pribumi asal Jamblang, H. Abdul Latief meminta istrinya Tan Piauw Lun atau akrab disapa Nyonya Pulung untuk menyediakan sedekah makanan berupa nasi dan lauk pauk secukupnya. Nasi itu dibungkus daun jati dan diberikan kepada buruh pabrik.

Berita pemberian sedekah dari Nyonya Pulung rupanya menyebar dengan cepat. Permintaan sarapan bagi buruh pun semakin bertambah banyak. Para buruh menyadari apa yang mereka makan merupakan sesuatu yang harus dibeli. Untuk mengganti apa yang dimakan, para buruh bersepakat memberikan uang alakadarnya kepada Nyonya Pulung.

Kegiatan itu menjadi cikal bakal usaha warung nasi jamblang Nyonya Pulung. Pada saat itu, lauk pauk nasi jamblang yang diperuntukkan bagi para buruh hanya ada tujuh macam, yakni dendeng laos, kebuk goreng (paru), sambel goreng, tempe goreng, tahu goreng, sayur tahu, dan ikan asin panjelan (cucut).

Saat ini warung Jamblang nyonya Pulung berganti nama menjadi Nasi Jamblang Tulen. Kini bisnis turun temurun ini tetap dikelola dan berdiri dengan kesederhanaan dari generasi ke generasi dan menyebar ke seluruh Kota Kabupaten Cirebon.

 

Lauk

Ada beberapa lauk pauk yang menjadi pilihan seperti sambal goreng, tahu sayur, paru, daging, perkedel, semur hati, sate kentang, telur dadar, semur ikan, telur goreng, ikan asin, tahu, tempe, dan lain-lain.

Sejumlah menu menjadi khas nasi jamblang, yaitu sambal goreng yang memiliki cabai merah sangat khas.

Menu lainnya adalah cumi-cumi atau sotong berkuah kental yang dimasak dengan tintanya, sehingga masakan berwarna hitam. Para penjual nasi jamblang di warung tenda menjajakan nasi jamblang dengan menempatkan meja ukuran besar di tengah.

Setelah itu, pembeli dapat memilih menu lainnya secara prasmanan. Jika di warung tenda, pembeli duduk melingkar mengitari meja, di restoran pembeli disediakan meja makan.

 

Pulen

Nasi jamblang yang dibungkus daun jati memiliki sensasi tersendiri, nasi menjadi lebih pulen. Nasi itu memiliki aroma khas. Daun jati yang memiliki pori-pori membuat nasi tidak cepat basi dan dapat disimpan dalam waktu lama.

Daun jati juga tidak mudah sobek atau rusak. Saat ini, daun jati sebagai pembungkus nasi jamblang juga menjadi daya tarik makanan khas ini.

Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dijelaskan jika nasi jamblang sejatinya tak jauh berbeda dengan nasi pada umumnya. Perbedaan yang mencolok adalah nasi khas Cirebon ini dibungkus dengan daun jati.

Penyajian nasi ini menggunakan prasmanan. Pengunjung bisa memilih langsung lauknya. Semua warung makan nasi jamblang begitu.Menu yang tersedia, antara lain sambal goreng, tahu sayur, paru-paru, semur hati atau daging, perkedel, sate kentang, telur dadar, telur goreng, telur masak sambal goreng, semur ikan, ikan asin, tahu, dan tempe.

 

Manfaat Daun Jati

Daun jati dipilih oleh Nyonya Pulung sebagai pembungkus nasi jamblang karena daun jati bertekstur kasar dan tidak mudah sobek. Tekstur itu membuat nasi yang sudah dibungkus tidak akan cepat basi walaupun terbungkus dalam waktu yang cukup lama.

Selain itu, para pekerja yang berasal dari wilayah Selatan Cirebon seperti Sindangjaya dan Cisaat menjadikan daun jati ini sebagai pelindung kepala di saat panas terik.Daun jati juga digunakan sebagai pembungkus tempe di beberapa daerah.

Dilansir dari Detik, daun jati yang digunakan sebagai pembungkus nasi jamblang atau tempe itu miliki banyak manfaat untuk kesehatan kita. Di dalamnya mengandung senyawa kimia, seperti quercetin, saponin, dan tanin yang mampu menurunkan kolesterol dalam tubuh. Selain itu, saponin sangat baik untuk menjaga tekanan darah agar tidak tinggi atau hipertensi.

Berbagai jenis serangga hama jati juga sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan orang desa. Dua jenis serangga di antaranya adalah belalang jati yang besar berwarna kecoklatan dan ulat jati. Ulat jati bahkan kerap dianggap makanan istimewa karena lezatnya.

Ulat ini dikumpulkan menjelang musim hujan. Biasanya warga mengumpulkannya di pagi hari, ketika ulat-ulat itu bergelantungan turun dari pohon saat mencari tempat untuk membentuk kepompong. Kepompong ulat jati pun turut dikumpulkan dan dimakan. (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

PP Tirta Tanah Merah
Berkah Iduladha 1446 H, PT PP Tirta Tanah Merah Bagikan Hewan Kurban untuk Warga Kedungwaringin Bekasi
Khazanah
cara cek penerima BSU
Ini Cara Cek Penerima BSU Periode Juni-Juli 2025, Mungkin Kamu Salah Satunya
News
Pungli SMAN 9 Tambun Selatan
Pungli SMAN 9 Tambun Selatan, Kurniawati Dicopot KDM dari Jabatan Kepsek
Pendidikan
Pondok Aren
Rumah Janda di Pondok Aren Tangsel Ambruk Diterjang Hujan Deras
News
Pajak Kendaraan di Banten
Realisasi Pajak Kendaraan di Banten Capai Rp588 Miliar
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?