linimassa.id – MMA alias mixed martial arts atau seni bela diri campuran mendapat tempat di hati masyarakat.
Olahraga kontak ini memperbolehkan berbagai teknik pertarungan, seperti pergumulan, tendangan, dan pukulan.
Walaupun ada beberapa aturan dalam pertarungan MMA modern, tetapi tetaplah MMA adalah pertandingan kombat sport yang cukup brutal dan sadis. Peraturan tergantung pada organisasi masing-masing.
Di dalam MMA, masing-masing praktisi didorong untuk mengkombinasikan teknik dari berbagai cabang seni bela diri untuk melumpuhkan lawan.
Sejak zaman Yunani Kuno, konsep pertarungan yang serupa dengan MMA telah dipraktikkan. Pada era modern, kepopuleran MMA melejit ketika berbagai organisasi dan ajang promosi MMA global mulai bermunculan di seluruh dunia.
Tanpa Senjata
Menurut aturan MMA yang telah dikompakkan (Unified MMA rules), Mixed Martial Arts didefinisikan sebagai pertarungan tanpa senjata yang tunduk pada aturan MMA yang telah dikompakkan dan regulasi lainnya yang telah dirundingkan oleh komisi, yang mengaplikasikan kombinasi teknik dari berbagai cabang bela diri, termasuk tanpa terkecuali, pergumulan, kuncian, tendangan dan pukulan.
Menurut kamus Merriam-Webster, term Mixed Martial Arts didefinisikan sebagai olahraga kontak yang memperbolehkan berbagai teknik pertarungan, seperti pergumulan, tendangan, dan pukulan
Menurut sejarahnya, dua pankratiasts sedang bertarung di bawah pengawasan pelatih dan pengawas, tergambar di sebuah sisi cawan Attica.
Kompetisi bertarung minim aturan semacam MMA telah diadakan semenjak zaman Yunani kuno. Pada saat itu, terdapat pertandingan tarung yang disebut pankration (kekuatan penuh). Di dalam pankration terdapat dua aturan, yaitu tidak diperbolehkan untuk menggigit dan mencolok mata lawan.
Pankration merupakan pertandingan yang cukup populer pada zamannya. Hal tersebut terlihat dari dilibatkannya ajang tarung tersebut dalam Olimpiade tahun 648 SM.
Di samping itu, aplikasi dari pankration terlihat cukup luas. Beberapa pakar menganggap bahwa sistem bertarung pankration dapat dipraktikan oleh tentara Yunani di medan perang.
Tradisi pertandingan pankration menyebar Asia dan Romawi kuno. Di Romawi kuno, pankration berevolusi menjadi pertandingan gladiator.
Dalam pertandingan gladiator, peserta berusaha membunuh dan melukai lawan tandingnya dengan berbagai senjata.
Tradisi gladiator berhenti ketika kekristenan berkembang di Romawi kuno. Oleh otoritas moral kristen pada zaman tersebut, gladiator dianggap sebagai pertandingan yang merusak moral dan merupakan perwujudan dari tradisi kaum pagan.
Sementara itu, di Asia, penyebaran pankration dipengaruhi oleh Alexander Agung yang mempunyai kebiasaan untuk merekrut atlet menjadi prajurit.
Penyebaran tersebut terjadi ketika Alexander Agung pergi menaklukan India. Lebih jauh lagi, pankration berkembang di India, dan kemudian, oleh biksu pengembara disebarkan ke daratan Tiongkok.
Oleh karena itu, pankration diperkirakan merupakan induk dari berbagai bela diri tradisional Asia seperti kung fu, silat, dan Jiu Jitsu.
MMA di Indonesia
Di Indonesia, perkembangan MMA mulai terlihat ketika ajang tarung TPI Fighting Championship (TPI-FC)dimulai pada tahun 2002.
Pada era tersebut, di stasiun televisi TPI, ditayangkan ajang tarung MMA internasional, seperti UFC dan Pride FC. Namun, antusiasme MMA dinilai memudar ketika tayangan TPI-FC dihentikan tahun 2005.
Meskipun demikian, beberapa petarung MMA asal Indonesia, seperti Fransino Tirta, berhasil memenangkan beberapa pertandingan skala internasional. Hal ini terlihat setelah Fransino berhasil mengalahkan Wu Chengjie di Makau, Tiongkok.
Antusiasme masyarakat terhadap MMA dinilai meningkat setelah One Fighting Championship (ONE-FC) masuk ke Indonesia, tahun 2011 dan 2013.
Dalam ajang tarung tersebut, beberapa praktisi MMA asal Indonesia, seperti Vincent Majid, Jeremy Meciaz, dan Vincent Latoel, turut berpartisi.
Sejak 2016, antusiasme MMA di Indonesia kembali hidup setelah munculnya banyak perguruan MMA di Indonesia, salah satu yang terbaik adalah Predator MMA Indonesia yang berlokasi di Kota Solo, Jawa Tengah. setelahnya tvOne menggelar audisi One Pride MMA sebanyak dua musim, dan pada tahun 2017 One Pride MMA akan menggelar audisinya yang ketiga. Sebagai informasi, ajang One Pride MMA dinaungi oleh Komite Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI) yang dipimpin oleh Ardiansyah Bakrie, yang juga merupakan Presiden Direktur tvOne.
Aturan
Untuk melindungi petarung dari cedera dan kecelakaan, serta untuk memperbagiki citra publik, diberlakukan aturan yang diseragamkan untuk ajang tarung MMA.
Peraturan tersebut juga dilakukan menyikapi respon negatif publik terhadap ajang tarung UFC, ketika konsep pertarungan bebas masih relatif baru di Amerika Serikat. Meskipun demikian, masing-masing promosi MMA dapat memiliki peraturan yang sedikit berbeda.
Salah satu aturan yang paling dasar adalah pembagian kelas berat. Sebagai persiapan pertandingan, sering kali petarung diwajibkan untuk menyesuaikan berat badan sesuai dengan kelas beratnya.
Petarung yang gagal menyesuaikan berat badan dapat didiskualifikasi atau didenda oleh organisasi yang menaungi ajang tarung tersebut.
Indonesia sendiri memiliki atlet seni bela diri campuran yang berpotensi dikontrak Ultimate Fighting Championship, promotor seni bela diri campuran yang berbasis di Amerika Serikat. Adapun Petarung MMA tersebut adalah Jeka Saragih.
Beberapa pakar menyebut Bruce Lee bersama putranya Brandon Lee sebagai pelopor seni bela diri campuran.
Bruce Lee menganut sebuah aliran bela diri bernama Jeet Kune Do. Aliran ini menganut sistem kombinasi gerakan dari berbagai seni beladiri untuk memberikan keunggulan bagi petarungnya. Terkait hal ini, Presiden UFC Dana White menyebut Bruce Lee sebagai “Bapak MMA”.
Olahraga seni bela diri campuran semakin dilirik banyak orang setelah UFC dibentuk. UFC adalah perusahaan promosi seni beladiri MMA yang berpusat di Las Vegas, Nevada. UFC ini memproduksi acara MMA dengan dua belas divisi berat.
Di Indonesia, ajang MMA pertama kali digelar pada tahun 2022 dengan nama TPI Fighting Championship (TPI-FC). Kemudian ketika acara tersebut dihentikan, antusiasme terhadap MMA menjadi memudar.
Pada 2016, salah satu perusahaan televisi swata kembali menggelar audisi One Pride MMA sebanyak dua musim.
Audisi tersebut dinaungi oleh Komite Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI). Hal ini menumbuhkan minat terhadap MMA atau seni bela diri campuran. (Hilal)