linimassa.id – Saraf terjepit merupakan salah satu gangguan saraf yang cukup umum terdengar di telinga. Ini adalah kondisi di mana terjadi tekanan berlebih pada saraf oleh jaringan-jaringan di sekitarnya, seperti jaringan tulang dan otot.
Gangguan saraf ini dapat terjadi di seluruh bagian tubuh termasuk tulang belakang, pergelangan tangan, dan lainnya. Tanda yang paling umum dirasakan penderita saat mengalami saraf terjepit adalah rasa nyeri terpusat di area tubuh terkait.
Penyebab penyakit yang dikenal juga sebagai kecetit datang dari berbagai faktor, antara lain usia, kebiasaan sehari-hari, hingga kondisi medis tertentu.
Pengobatannya pun tak bisa dilakukan secara sembarangan. Tindakan yang kurang tepat dapat meningkatkan risiko kerusakan permanen pada saraf.
Penyebab
Tekanan yang terlalu besar dari jaringan-jaringan tubuh terhadap saraf mengakibatkan seseorang mengalami penyakit ini.
Berikut beberapa faktor penyebab:
- Kelenturan bantalan tulang belakang akan berkurang seiring bertambahnya usia, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini.
- Obesitas atau berat badan berlebih.
- Radang sendi.
- Cedera akibat olahraga terlalu berat atau terjatuh.
- Mengangkat beban berat dengan posisi yang kurang tepat.
- Jarang bergerak atau berolahraga.
- Melakukan kegiatan secara berulang atau berlebihan, seperti membungkuk.
Gejala
Saraf tidak bisa berfungsi dengan normal ketika mendapat tekanan berlebih dari jaringan yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, timbul rasa nyeri yang menjadi indikasi terjadinya saraf terjepit.
Rasa nyeri yang ditimbulkan dari penyakit ini sering disalahartikan sebagai rasa nyeri biasa, sehingga tak sedikit yang menyepelekan penyakit ini. Padahal, terdapat tanda dan gejala saraf terjepit lainnya yang bisa diamati, yaitu:
- Bagian tubuh terasa sakit disertai sensasi terbakar
- Kesemutan
- Mati rasa atau kebas
- Otot melemah di bagian tubuh yang terkena penyakit ini
Diagnosis
Selain mengamati gejala-gejalanya, pemeriksaan penunjang fisik yang biasanya dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis penyakit ini adalah:
- CT scan
- Sinar-X (rontgen)
- MRI (Magnetic Resonance Imaging)
- EMG (Elektromiografi)
Pengobatan
Apakah saraf terjepit bisa sembuh? Ya, jawabannya adalah bisa sembuh selama mendapat penanganan yang tepat.
Penanganan atau cara mengatasi saraf terjepit sebenarnya tergantung dari tingkat keparahannya. Apabila tergolong ringan, maka dapat melakukan pengobatan saraf terjepit secara mandiri di rumah.
Jika tak kunjung membaik dalam beberapa waktu, tentunya diharuskan untuk periksa ke dokter guna mendapat penanganan lebih lanjut.
Pengobatan Saraf Terjepit secara Mandiri di Rumah
Berikut beberapa cara mengatasi saraf terjepit yang bisa diterapkan di rumah, antara lain:
- Kompres Dingin dan Hangat
Saraf terjepit adalah gangguan saraf yang bisa menimbulkan rasa nyeri. Oleh karena itu, disarankan untuk memberikan kompres air dingin dan hangat secara bergantian pada bagian tubuh tersebut.
Kompres air dingin bertujuan meredakan rasa nyeri. Sementara itu, kompres hangat berfungsi untuk memperlancar aliran darah sekaligus membuat otot menjadi lebih rileks sehingga mengurangi tekanan pada saraf dan mempercepat proses penyembuhan.
- Istirahat
Jika tidak terlalu parah, saraf terjepit bisa sembuh dengan sendirinya. Kita hanya perlu beristirahat sampai bagian tubuh yang bermasalah benar-benar pulih kembali. Kita tetap diperbolehkan beraktivitas seperti biasa, namun hindari aktivitas yang terlalu berat agar tidak terjadi komplikasi lainnya.
- Rutin Berolahraga
Kita bisa mulai menerapkan gaya hidup aktif dengan rutin berolahraga untuk mengurangi risiko mengalami saraf terjepit. Cobalah gerakan atau jenis olahraga ringan terlebih dahulu seperti berjalan kaki di pagi hari, jogging, dan berenang.
Pengobatan Saraf Terjepit secara Medis
Apabila kondisi tak kunjung membaik setelah melakukan beberapa langkah di atas, maka segera kunjungi dokter untuk memperoleh pengobatan saraf terjepit secara medis, seperti:
- Pemberian Obat Pereda Nyeri
Obat pereda nyeri memang bisa didapatkan di apotek terdekat. Namun, akan lebih baik dan aman apabila obat pereda nyeri tersebut diresepkan oleh dokter secara langsung. Mengingat dosisnya pun akan disesuaikan dengan kondisi.
- Terapi
Cara lain dari pengobatan saraf terjepit adalah melalui terapi. Terapi ini bertujuan untuk menguatkan sekaligus meregangkan otot di bagian tubuh yang mengalami saraf terjepit. Dengan melakukannya secara rutin, secara perlahan kondisi pun diharapkan bisa kembali pulih.
- Operasi
Tindakan terakhir untuk menangani saraf terjepit adalah operasi. Operasi dilakukan ketika pengobatan sebelumnya tidak membuahkan hasil. Dokter akan mengecek terlebih dahulu lokasi saraf yang terjepit untuk menentukan jenis operasi yang paling tepat. Perlu diketahui, jenis operasi saraf terjepit yang dilakukan pada bagian tubuh tertentu bisa saja berbeda dengan bagian tubuh lainnya.
Untuk sebagian kalangan masyarakat, mungkin banyak yang terbiasa melakukan pengobatan alternatif dalam mengatasi saraf kecetit.
Namun, sebelum mendatangi pengobatan alternatif, ada baiknya mendatangi dokter terlebih dahulu untuk mengetahui di bagian mana tepatnya ada saraf kecetit, misalnya di pinggang kiri atau kanan.
Saraf yang rusak tidak bisa diperbaiki. Jadi, alangkah baiknya jika mempertimbangkan mana pengobatan yang paling tepat. (Hilal)