linimassa.id – Tahu Nowruz? Hari ini setiap 21 Maret diperingati Hari Nowruz Internasional loh.
Jadi, sekitar 300 juta orang di seluruh dunia memulai perayaan tahunan pembaruan dan keselarasan dengan alam yang bagi mereka merupakan hari libur budaya terbesar tahun ini, yang biasanya melibatkan ritual selama 13 hari.
Nowruz juga dikenal sebagai Tahun Baru Persia atau Iran (Nowruz berarti “hari baru” dalam bahasa Persia), dirayakan di seluruh kelompok etnis dengan warisan Jalur Sutra yang sama , termasuk Afghanistan, India, Iran, Irak, Kazakhstan, Pakistan, Tajikistan, dan Turki, serta diaspora mereka di negara lain.
Tahun Baru Nowruz sudah ada 3.000 tahun dan dirayakan 300 juta orang Persia di dunia. Laman Time menyebut, Nowruz, yang menandai hari pertama musim semi, dirayakan pada saat—hingga hari kedua—ekuinoks musim semi, yaitu titik di mana matahari sejajar di belahan bumi utara dan selatan, berdasarkan rotasi dan kemiringan bumi.
Kapan tepatnya Nowruz dimulai berbeda-beda di setiap negara, bergantung pada zona waktu. Tahun ini, berlangsung pada pukul 06.36 lewat 26 detik, 20 Maret, di Teheran, Iran (19/3/2024).
Di India, Nowruz dirayakan dalam dua hari, tahun ini pada tanggal 20 Maret dan 15 Agustus, berdasarkan perhitungan menurut dua kalender berbeda.
Teks Kuno
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendeklarasikan tanggal 21 Maret, saat ekuinoks musim semi biasanya terjadi, sebagai Hari Nowruz Internasional dalam resolusi tahun 2010.
Kapan tepatnya Nowruz dimulai sebagai sebuah festival masih belum jelas, meskipun banyak yang percaya bahwa festival ini dimulai sekitar 3.000 tahun yang lalu, yang berakar pada Zoroastrianisme, salah satu agama monoteistik tertua di dunia.
Teks-teks kuno menyatakan bahwa Nowruz dirayakan di kota kuno Persepolis, ibu kota upacara Kekaisaran Achaemenid yang berlangsung dari tahun 550 hingga 330 SM.
Ada beberapa legenda seputar asal usul Nowruz yang menyoroti sosok heroik tertentu. Salah satunya, Jamshid, seorang raja mitos Persia, terbang ke langit dengan kereta pada hari pertama musim semi, menghadirkan pemandangan yang begitu megah bagi para penonton di darat sehingga mereka mulai memperingati hari perjalanan itu.
Versi lain mengatakan bahwa Jamshid diperintahkan oleh dewa Zoroastrian untuk melawan saudara kembarnya, Ahriman, yang mewakili kegelapan dan kematian serta membawa malapetaka.
Jamshid mengalahkan Ahriman—kemenangan kebaikan atas kejahatan—membawa kemakmuran ke tempat yang ia kuasai.
Orang-orang biasanya menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk mempersiapkan Nowruz, sebagian besar dengan pembersihan musim semi.
Selama festival, kunjungan keluarga dan makan bersama adalah hal biasa, serta pertukaran hadiah.
Berbagai Negara
Ini merupakan perayaan tahun baru secara tradisional di Iran, Azerbaijan, Kurdistan, Pakistan, dan beberapa bagian India.
Selain itu pesta ini juga dirayakan di Asia Tengah, Turki, dan tempat-tempat lain di mana pengaruh budaya Persia pernah mendominasi pada zaman dahulu.
Ini adalah perayaan (hari pertama) musim semi dan awal Kalender Iran. Oleh komunitas bangsa Iran, hari ini dirayakan pada tanggal 21 Maret dan menurut vernal quinox (permulaan musim semi), bisa terjadi pada tanggal 20 Maret, 21 Maret atau 22 Maret menurut tarikh Gregorian. Masyarakat yang tinggal di negara dengan empat musim merasakan perubahan cuaca dan pergantian musim: 21 Maret permulaan musim semi, 22 Juni awal musim panas, 23 September kedatangan musim gugur, dan 23 Desember dimulainya musim dingin.
Namun, kedatangan tiga musim lain tidak dirayakan di Iran seperti peringatan ini. Nowruz adalah hari pertama pada bulan Farvardin, bulan pertama dari kalender Persia yang dimulai pada 21 Maret. Hari Nowruz Internasional tercatat dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda Manusia UNESCO pada 23 Februari 2010
Peringatan Tahun Baru Nowruz telah dilakukan di Iran sejak ribuan tahun lalu yang dirayakan oleh para kaisar dan raja Iran pada masa pra-Islam.
Penaklukan Islam atas Persia (Iran sekarang) pada masa Khalifah Umar bin Khattab tidak mengharamkan aktivitas budaya Iran pra-Islam.
Sebaliknya, Islam memperkaya aktivitas budaya masyarakat Iran dan mengislamkan Nowruz dengan memasukkan doa-doa dan syair sufistik di dalamnya.
Peringatan ini telah diakui oleh Unesco sebagai salah satu budaya dunia, sebagaimana Unesco mengakui tari saman dari Aceh sebagai warisan budaya nonbenda. (Hilal)