linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Mengenal Hemofilia Si Gangguan Pembekuan Darah
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Pendidikan > Mengenal Hemofilia Si Gangguan Pembekuan Darah
Pendidikan

Mengenal Hemofilia Si Gangguan Pembekuan Darah

Hilal Ahmad 17 April 2024
Share
waktu baca 4 menit
Hari Hemofilia (Foto : Tribun)
Hari Hemofilia (Foto : Tribun)
SHARE

linimassa.id – Setiap 17 April diperingati sebagai Hari Hemofilia Sedunia. Apa itu Hemofilia, cari tahu yuk.

Contents
KlasifikasiMeningkatkan Kesadaran

Hemofilia adalah gangguan pembekuan darah yang disebabkan oleh kurangnya suatu protein. Kondisi ini yang membuat darah sulit membeku dengan baik, sehingga jika penderita mengalami pendarahan akan sulit untuk diberhentikan.

Hari Hemofilia Sedunia diperingati untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit ini serta menjadi momen penting untuk mengedukasi masyarakat tentang penyakit hemofilia.

Tema Hari Hemofilia Sedunia tahun 2024 ini adalah ” Equitable for all : Recognizing all bleeding disorders” yang artinya “Akses yang adil untuk semua : mengenali semua gangguan pendarahan”.”

Melalui peningkatan kesadaran, pendidikan dan dukungan yang lebih baik kita dapat membantu memperbaiki kualitas hidup penderita hemofilis dan mendorong akses terhadap perawatan yang tepat.

 

Klasifikasi

Saat ini, penyakit hemofilia dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan, yakni hemofilia A (klasik) yang disebabkan oleh kekurangan faktor pembekuan darah FVIII, serta hemofilia B (christmas disease) yang disebabkan oleh kekurangan faktor pembekuan darah FIX.

Meski masih dianggap sebagai penyakit perdarahan yang tidak dapat disembuhkan, tetapi terdapat langkah-langkah pencegahan untuk penanganan yang bila dikelola dengan baik dapat membuat penderita kembali dapat beraktivitas secara normal.

Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari risiko hemofilia bagi para penderita, di antaranya:

  1. Hindari penggunaan perabotan yang berisiko menimbulkan luka atau pendarahan
  2. Selalu pastikan lantai tidak licin atau dalam kondisi aman, khususnya di kamar mandi sehingga mengantisipasi kejadian kecelakaan di dalam ruangan
  3. Selalu pastikan lampu penerangan dalam kondisi baik
  4. Singkirkan perabotan yang tidak perlu untuk mengindari risiko kecekalaan yang menyebabkan pendarahan
  5. Gunakan pengamanan ketika beraktivitas di luar ruangan
  6. Selalu berolahraga ringan
  7. Menghindari aktivitas olahraga yang melibatkan kontak fisik, seperi sepak bola, bola basket, dsb
  8. Jangan mengonsumsi obat-obatan tanpa rekomendasi dari dokter

 

- Advertisement -
Ad imageAd image

Meningkatkan Kesadaran

Tujuan Hari Hemofilia Sedunia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kondisi, dan penyakit pendarahan lainnya.

Serta juga menghasilkan dana bagi orang-orang yang tidak mampu membayar pengobatan. Dilansir situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hemofilia adalah gangguan pembekuan darah yang disebabkan oleh kurangnya suatu protein.

Kondisi ini yang membuat darah sulit membeku dengan baik, sehingga jika penderita mengalami pendarahan akan sulit untuk diberhentikan. Hemofilia umumnya diturunkan dari gen X yang artinya diturunkan dari ibu (sebagai carrier) kepada anak laki-lakinya sejak dilahirkan.

Menurut situs National Today, hemofilia diidentifikasi pada abad ke-10. Lebih tepatnya, ketika para dokter mulai menaruh perhatian pada orang-orang, terutama laki-laki.

Yang mana mereka mengalami pendarahan hebat hanya setelah mengalami luka ringan. Ia dikenal sebagai Abulcasis pada saat itu.

Sayangnya, penyelidikan menyeluruh terhadap penyakit ini tidak dapat dilakukan karena keterbatasan teknologi pada saat itu. Banyak tokoh sejarah terkenal, khususnya anggota keluarga kerajaan Eropa, diduga menderita hemofilia.

Mereka diobati dengan aspirin, yang semakin mengencerkan darah penderita hemofilia, sehingga memperburuk gejalanya. Pada tahun 1803, Dr. John Conrad Otto dari Philadelphia mulai menyelidiki orang-orang yang ia juluki sebagai “pendarahan” secara lebih mendalam.

Akhirnya ia menemukan bahwa penyakit tersebut merupakan kondisi genetik yang diturunkan dari ibu yang sehat kepada anak laki-lakinya. Erik von Willebrand, seorang dokter Finlandia, menulis sebuah makalah pada tahun 1926 yang menggambarkan ‘pseudohemophilia’.

Suatu penyakit pendarahan yang mempengaruhi pria dan wanita secara setara. Kondisi tersebut akhirnya dinamai Penyakit Von Willebrand menurut namanya.

Hemofilia secara resmi diklasifikasikan menjadi dua kategori pada tahun 1937, yaitu A dan B. Federasi Hemofilia Dunia menetapkan Hari Hemofilia Sedunia pada tahun 1989.

Dan 17 April dipilih untuk memperingati hari ulang tahun pendiri organisasi tersebut, Frank Schnabel. Hingga kini, Hari Hemofilia Sedunia diperingati setiap tahun pada 17 April. (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

Tangsel
Wali Kota Tangsel Benyamin Klaim Realisasi PAD Lebih dari 50 Persen, Capai Rp2,9 Triliun
Pemerintahan
Paphricia
Paphricia Laporkan 3 Influencer ke Polres Tangsel soal Pencemaran Nama Baik
News
Kejari Tangsel
Jaksa Masuk Sekolah Kejari Tangsel di SDN Pondok Jagung 02, Siswa Melek Hukum Sejak Dini
Pendidikan
Investasi emas digital
Investasi Emas Digital Menjadi Tren di Kalangan Anak Muda
Keuangan
Suryadharma Ali wafat
Suryadharma Ali Wafat: Menteri Agama Zaman Presiden SBY
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?