linimassa.id – Selama ini kita kerap mendengar 5G. Dan saatnya mencari tahu, apa bedanya dengan 4G jga 3G. Yuk simak.
Sebagai generasi kelima dari teknologi seluler nirkabel, 5G menawarkan kecepatan unggah dan unduh yang lebih tinggi, koneksi yang lebih konsisten, dan peningkatan kapasitas daripada jaringan sebelumnya.
Dibandingkan jaringan 4G yang populer saat ini, generasi kelima ini jauh lebih cepat dan lebih andal serta berpotensi mengubah cara kita menggunakan internet untuk mengakses aplikasi, jejaring sosial, dan informasi.
Sebut saja, teknologi seperti mobil berkemudi otomatis, aplikasi game canggih, dan media streaming langsung yang membutuhkan koneksi data berkecepatan tinggi yang sangat andal akan mendapat manfaat besar dari konektivitas 5G.
Generasi kelima ini juga mejadi penting karena permintaan akan akses internet, dikombinasikan dengan munculnya teknologi baru seperti kecerdasan buatan, internet untuk Segala (IoT), dan otomatisasi, mendorong peningkatan besar-besaran dalam jumlah data yang dibuat.
Pembuatan data tumbuh secara eksponensial, dengan volume yang akan meningkat beberapa ratus zetabita selama dekade mendatang. Infrastruktur seluler saat ini tidak dirancang untuk beban informasi yang begitu tinggi dan memerlukan peningkatan.
Pada saat yang sama, dengan kecepatan tinggi, kapasitas besar, dan latensi rendah, 5G dapat membantu mendukung dan menskalakan beberapa aplikasi seperti kontrol lalu lintas yang terhubung ke cloud, pengiriman drone, obrolan video, dan game berkualitas konsol saat bepergian. Manfaat dan aplikasi 5G tidak terbatas, mulai dari pembayaran global dan tanggap darurat hingga pendidikan jarak jauh dan tenaga kerja seluler. Generasi kelima ini memiliki potensi untuk mengubah dunia kerja, ekonomi global, dan kehidupan masyarakat.
Jaringan seluler 5G adalah peluang bagi produsen untuk membuat pabrik pintar yang terhubung dengan sangat baik. Generas kelima inimendukung Internet untuk Segala (IoT), artinya pabrik dapat menghubungkan beberapa ribu perangkat pintar secara nirkabel, seperti kamera dan sensor untuk mengumpulkan data secara waktu nyata dan otomatis. Pabrik dapat menganalisis dan memproses data ini untuk membuat operasi lebih efisien dan hemat biaya. Misalnya, teknologi sensor pintar dapat membuat prediksi yang akurat mengenai siklus hidup peralatan, menginformasikan keputusan perencanaan, dan memprediksi waktunya mesin membutuhkan perawatan.
Teknologi virtual reality dan augmented reality (VR/AR) memungkinkan ponsel, headset, kacamata pintar, dan perangkat lain yang terhubung untuk menambahkan overlay digital ke tampilan langsung. VR/AR memiliki sejumlah kasus penggunaan meliputi pemeliharaan terpandu, perbaikan, operasi di fasilitas industri, pelatihan di tempat kerja, penjualan dan pemasaran, serta kolaborasi secara langsung. Latensi rendah dan bandwidth tinggi dari teknologi seluler generasi kelima ini akan membuat VR/AR dapat diakses oleh lebih banyak bisnis dan kasus penggunaan.
Pertumbuhan jaringan 5G diperkirakan akan menciptakan triliunan dolar dalam nilai ekonomi dan jutaan tugas, tetapi ada juga banyak bidang yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Ada potensi 5G untuk membantu mengurangi emisi global. Salah satu keunggulan 5G adalah efisiensi transmisi dan rendahnya daya yang digunakan dibandingkan dengan jaringan sebelumnya. Kota pintar juga akan mendukung pemantauan emisi, kualitas udara, kualitas air, dan indikator lingkungan lainnya secara waktu nyata. Generasi kelima ini juga akan membantu mendorong pengembangan kendaraan listrik, bangunan pintar, proyek jaringan pintar, dan pekerjaan jarak jauh, yang semuanya akan bermanfaat bagi planet ini melalui penggunaan sumber daya yang efisien dan pengurangan polusi.
Cara kerja teknologi 5G, seperti jaringan seluler sebelumnya, teknologi 5G menggunakan situs seluler yang mengirimkan data melalui gelombang radio. Situs seluler terhubung ke jaringan dengan teknologi nirkabel atau koneksi kabel. Teknologi 5G bekerja dengan memodifikasi cara data dikodekan, secara signifikan meningkatkan jumlah gelombang udara yang dapat digunakan untuk operator.
Teknologi 5G juga menggunakan pemancar yang lebih kecil yang ditempatkan di gedung dan infrastruktur lainnya. Teknologi 4G dan seluler sebelumnya mengandalkan menara seluler mandiri. Kemampuan untuk menjalankan jaringan dari situs seluler kecil akan mendukung banyak perangkat dengan kecepatan superior.
Perbedaan antara 5G dan 4G/3G
Meskipun 5G berjalan pada frekuensi radio yang sama dengan generasi sebelumnya, ada beberapa perbedaan utama antara 5G dan 4G, 4G LTE, dan 3G. Beberapa perbedaan tersebut di antaranya:
Kecepatan yang Lebih Tinggi
Jaringan 5G dapat mencapai kecepatan 10 gigabita per detik, menjadikannya 10 kali lebih cepat dari jaringan 4G. Artinya, tugas-tugas yang sebelumnya intensif, seperti mengunduh film atau mencadangkan basis data, sekarang akan memakan waktu lebih singkat dari sebelumnya.
Latensi Rendah
Alasan utama lompatan dalam kecepatan adalah latensi rendah. Latensi adalah penundaan antara pengiriman dan penerimaan informasi. Jaringan 4G dapat mencapai latensi sekitar 200 milidetik. Latensi tersebut berkurang menjadi satu milidetik dengan 5G.
Bandwidth Lebih Tinggi
5G dapat berjalan pada rentang bandwidth yang lebih luas (pita rendah, pita menengah, pita tinggi) dengan memperluas sumber daya spektrum radio, dari sub-3 GHz yang digunakan dalam 4G hingga 100 GHz dan seterusnya. 5G dapat beroperasi di pita yang lebih rendah dan mmWave, meningkatkan kapasitas secara substansial, throughput multi-Gbps, dan latensi rendah. Bandwidth ini menandakan lebih banyak perangkat dapat dihubungkan untuk mengirim dan menerima data pada satu waktu.
Di Korea Selatan, teknologi 5G ini sedang dikembangkan dan diprediksi kecepatan maksimalnya dapat mencapai 100 kali lebih cepat dibanding teknologi 4G, atau lebih tepatnya 10Gbps (10 Giga bit per detik). Rencananya, jaringan 5G akan mulai diterapkan di Korea Selatan pada tahun 2017 dan baru dapat digunakan secara komersial pada tahun 2020.
AT&T yang merupakan salah satu operator jaringan seluler di Amerika Serikat yang akan mencoba teknologi terbaru ini di Kota Austin dan Indianapolis yang berada di Amerika Serikat, saat melakukan uji coba teknologi 5G, AT&T akan menetapkan kecepatan 400Mbps dan kabarkan akan beroperasi di Amerika Serikat pada tahun 2018.[6] Diarsipkan 2017-02-07 di Wayback Machine..
Di Indonesia, teknologi 5G diluncurkan pertama kali oleh Telkomsel pada 27 Mei 2021. Untuk sementara, sinyal 5G di jaringan Telkomsel hanya bisa didapat di Batam, Kelapa Gading dan Pantai Indah Kapuk di Jakarta Utara, Pondok Indah dan Widya Chandra di Jakarta Selatan, serta Bumi Serpong Damai dan Alam Sutera di Tangerang Selatan.
Dalam sebuah demonstrasi 5G yang dilakukan perusahaan Ericsson menggunakan interface radio dan teknologi Multiple-Input Multiple-Output (MIMO),[6] teknologi 5G menghasilkan hasil kecepatan hingga 5 Gbps pada jaringan frekuensi 15 GHz. (Hilal)