linimassa.id – Mayoritas publik meyakini Presiden Jokowi akan menjatuhkan dukungan atau endorsement-nya kepada Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden 2024-2029.
Hal ini berdasarkan hasil suvei terbaru yang dirilis Lembaga Survei Nasional (LSN).
Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry mengatakan Jokowi memandang Prabowo lebih cocok sebagai suksesornya.
Ketimbang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang merupakan rekan satu partainya di PDIP.
“Kendati PDIP telah memutuskan mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres, Jokowi kelihatannya memandang Prabowo lebih cocok menggantikan dirinya.”
“Sekaligus melanjutkan program-program nasionalnya yang belum tuntas,” ujar Gema, Kamis (4/5/2023).
Survei LSN tersebut dilakukan pada periode 25 April-2 Mei 2023 di 34 provinsi seluruh Indonesia. Populasi survei merupakan WNI yang telah berusia 17 tahun dan memiliki KTP.
Dalam survei ini terdapat 1.230 responden, diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak sistematis.
Responden diajukan pertanyaan terkait siapakah yang akan memperoleh endorsement dari Presiden Jokowi untuk menjadi capres periode 2024-2029?
Hasilnya, kata Gema, sebanyak 43,6 persen menyebut nama Prabowo Subianto. Ganjar Pranowo hanya disebut oleh 32,3 persen responden.
Endorsement Presiden Jokowi kepada Prabowo Subianto bukan tanpa alasan.
Ketika LSN menanyakan kepada responden, “siapakah yang akan dipilih sebagai Presiden jika pilpres dilaksanakan saat ini?”.
Hasilnya, sebanyak 31,8 persen memilih nama Prabowo Subianto.
Menurut Gema, elektabilitas Menhan dan Ketua Umum Partai Gerindra itu juga unggul jauh dari Ganjar Pranowo 18,6 persen dan Anies Baswedan 18,2 persen.
Begitu pula ketika LSN membuat simulasi jika pilpres cuma diikuti oleh tiga capres saja, yakni Prabowo, Ganjar dan Anies.
“Ketua Umum Partai Gerindra itu semakin leading jauh atas Ganjar dan Anies. Prabowo dipilih oleh 36,5 persen, Ganjar 25,8 persen dan Anies 24,6 persen,” ucapnya.