linimassa.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang mengumumkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang pada tahun 2023 mencapai 5,79 persen, merupakan yang tertinggi di Jawa Tengah. Fachruddin Tri Ubajani dari BPS Kota Semarang menyatakan bahwa pertumbuhan tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 5,73 persen.
“Besaran tersebut menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang sangat bagus. Sektor yang mempengaruhi peningkatan ini dominan dari sektor industri, konstruksi, dan perdagangan,” ungkapnya.
Inflasi dan Langkah Antisipasi
Fachruddin juga mengungkapkan bahwa angka inflasi Kota Semarang pada tahun tersebut mencapai 2,45 persen, masih lebih rendah dari inflasi nasional. Namun, dia menyoroti beberapa faktor penyumbang inflasi, terutama kenaikan harga beras, daging, telur, cabai, dan sektor transportasi.
“Menjelang Ramadan, belajar dari pengalaman, memang beras masih akan menjadi faktor dominan penyumbang inflasi sampai bulan April. Namun, Pemerintah Kota Semarang telah memulai langkah antisipasi lebih awal dengan berbagai program seperti Pak Rahman, Kios Pandawa, dan Urban Farming,” paparnya.
Upaya Pemerintah Kota Semarang
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengatakan bahwa Pemerintah Kota Semarang terus berupaya menjaga stabilitas harga pangan. Salah satu langkahnya adalah dengan menggelar gerakan pangan murah yang didukung oleh Bank Indonesia.
“Tindak lanjut High Level Meeting dengan Pemprov Jateng, akan ada gerakan pangan murah atau pasar murah yang di-support Bank Indonesia di Kota Semarang,” ujarnya.
Mbakyu Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang, berharap bahwa laju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang yang meningkat akan mendorong semakin berkembangnya kota ini. Dia juga mengungkapkan harapannya agar inflasi semakin terkendali, pertumbuhan ekonomi meningkat, dan masyarakat tenang menghadapi Ramadan dan Lebaran.
“Daulat pangan, dan masyarakat tenang menghadapi Ramadan dan Lebaran,” tandasnya. (AR)