linimassa.id – Dalam film atau serial India, lelaki Punjab digambarkan dengan memakai penutup kepala? Apa alasannya?
Jadi, sebenarnya yang kerap memakai penutup kepala adalah kaum Sikh. Pada zaman Kesultanan Mughal memakai turban sebagai simbol perlawanan mereka.
Turban merupakan penutup kepala yang menjadi simbol kaum Sikh atau Syekh di India. Dalam sejarahnya, ternyata turban juga pernah dipakai oleh kaum Muslim, Hindu, Yahudi bahkan Kristen.
Asal-usul turban dipercaya bermula dari zaman Kerajaan Mesopotamia. Dikutip dari laman cnn.com, sebuah kain yang menyerupai turban ditemukan di patung kerajaan tersebut pada 2.350 SM. Penemuan tersebut dipercaya menjadi bukti bahwa turban muncul sebelum lahirnya agama-agama Abrahamic.
Turban menjadi pakaian di beberapa negara, mulai dari India, Timur Tengah, Eropa, dan Afrika. Di beberapa daerah, turban hanya boleh dipakai oleh orang yang memiliki hak istimewa, yaitu mereka yang menganut kepercayaan tertentu.
Walaupun turban hanya dipakai oleh golongan tertentu, bukan berarti warga golongan lain tidak memakainya. Mereka pun memakai turban, hanya warnanya berbeda sehingga bisa diidentifikasikan dengan pengguna turban yang lain.
Contohnya terlihat pada abad ke-8 di Mesir dan Suriah, penganut Muslim umumnya mengenakan turban berwarna putih. Sementara itu, penganut Kristen memakai turban berwarna biru, Yahudi memakai warna kuning, dan bangsa Samaria memakai turban berwarna merah.
Sebelum Kesultanan Mughal berdiri di India pada abad ke-16, hanya anggota kerajaan dan pejabat tertinggi yang diizinkan memakai turban. Turban saat itu dijadikan sebagai simbol status dan dihias dengan bulu merak serta berbagai ornamen lainnya. Agama Hindu dengan sistem kastanya saat itu melarang golongan kelas bwah memakai turban.
Umat Sikh
Umat Sikh wajib menggunakan penutup kepala seperti turban. Fungsinya pun sama seperti kerudung dalam Islam. Ini berlaku untuk laki-laki maupun perempuan penganut Sikh yang sedang beribadah di Gurdwara.
Bagi laki-laki, penutup kepala yang digunakan berupa kain turban. Sementara itu, kain yang digunakan perempuan untuk menutupi bagian atas kepala bisa berupa turban maupun kerudung.
Meski begitu, kewajiban menggunakan turban lebih ketat lagi untuk penganut Sikh yang sudah melewati proses pembaptisan atau Amrit. Mereka yang sudah dibaptis sama sekali tidak boleh melepas turban saat berada di luar rumah.
“Kita ini seperti orang Islam. Istilahnya dilarang buka jilbab gitu. Lebih baik mati, daripada harus buka turban. Kecuali kalau di rumah, itu boleh lepas. Tapi, di rumah saya masih pakai yang kecil. Kalau yang sekarang saya pakai kan itu panjang, hampir 5 meter. Kalau yang di rumah paling hanya 1 meter saja. Mending mati, daripada buka turban, karena kita punya mahkota ya ini. Wibawa kami itu ini (turban),” kata Jaspal kepada Kumparan.
Penganut Sikh menggunakan turban sejak berusia 16 tahun. Orang yang sudah dibaptis hanya boleh melepas turban jika berada di rumah. Bahkan tak sedikit pula yang tetap menggunakan turban dalam bentuk yang lebih kecil saat di rumah. (Hilal)