linimassa.id – Jeruk satu ini berbeda dengan jeruk lainnya. Kulitnya bisa dimakan, dikunyah, dan ditelan. Namanya jeruk kimkit.
Buah yang mirip dengan jeruk limau ini juga dikenal dengan nama kimkiat, kingkit, atau limeberry. Sejatinya buah ini tumbuh subur di tanah China sejak abad ke-12 M; maka itu banyak juga yang menyebutnya sebagai ‘jeruk China.’
Mengutip Health Benefits Times, jeruk dengan nama ilmiah Triphasia trifolia ini juga populer di Malaysia, Thailand, dan Filipina. Pohonnya tumbuh subur di negara subtropis maupun tropis.
Mulai pada tahun 1846, para kolektor dari London Horticultural memperkenalkan jeruk kimkit ke masyarakat Eropa. Persebarannya lebih banyak di negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Kulit jeruk ini kuning kehijauan ini lebih mulus dan tak terlalu berpori. Rasanya manis cenderung manis agak hambar, tidak terlalu asam seperti jeruk kebanyakan. Untuk tekstur kulitnya terasa renyah dan cukup tebal namun tak sulit dikunyah.
Kulit jeruk kimkit ini juga tak pahit, dan tidak getir. Rasa manis dan renyah kulitnya langsung menyatu begitu saja di mulut. Tapi, jeruk ini tak terlalu berair. Saat dibelah, dagingnya mulus seperti daging buah melon. Unik memang.
Manfaat
Jeruk kimkit juga sudah digunakan sejak lama sebagai obat alami. Buah ini kaya akan antioksidan dan vitamin.
Mengutip jurnal PLOS One 2014, kulit jeruk mengandung flavonoid yang bermanfaat untuk mengobati obesitas, hiperglikemia, dan hiperlipidemia.
Sementara, selayaknya jeruk, buah ini kaya akan vitamin C yang sudah terbukti dalam banyak penelitian yang diterbitkan jurnal PubMed bermanfaat menjaga daya tahan tubuh.
Penelitian dalam jurnal Bioscience, Biotechnology, and Biochemistry 2015 mengungkapkan secara in vitro dan in vivo, buah ini mengandung sel natural killer (NK); yang mana memperkuat sistem kekebalan tubuh guna melawan berbagai serangan penyakit menular.
Tak hanya sebagai obat alami dari dalam, mengutip UNAIR News, dua mahasiswa Universitas Airlangga pada 25 Agustus 2021 meraih prestasi berkat memanfaatkan jeruk kimkit sebagai obat antinyamuk.
Penemuan yang dilakukan Rindi Ani Laksita Sari dan Lanang Nugroho Utomo (FKH Angkatan 2019) tersebut mencari alternatif dari obat nyamuk sitetis yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata, infeksi hidung, dan tenggorokan.
Health Benefits Times melaporkan bahwa daun jeruk kimkit juga memiliki manfaat kesehatan yang tak kalah dari buahnya. Mulai dari membantu mengobati kolik pada bayi, diare, dan penyakit kulit.
Manfaat lainnya adalah :
- Imunitas Tubuh
Jeruk kimkit merupakan buah yang kaya akan vitamin C. Kandungan vitamin C dalam sebuah jeruk kimkit dapat memenuhi 14 persen dari kebutuhan harian akan vitamin C.
Dilansir Healthline, kandungan vitamin C dalam jeruk kimkit berpengaruh pada tingkat imunitas atau kekebalan tubuh. Dalam pengobatan tradisional di beberapa negara Asia, jeruk kimkit telah digunakan untuk mengobati pilek, batuk, dan radang saluran pernapasan lainnya
Berdasarkan laporan dalam jurnal Bioscience, Biotechnology, and Biochemistry tahun 2015, jeruk kimkit dapat mengaktifkan sel natural killer (NK) secara in vitro dan in vivo. Sel NK adalah pembunuh alami yang memainkan peran penting dalam pertahanan kekebalan tubuh untuk melawan berbagai penyakit menular. Aktivasi sel NK disebabkan oleh senyawa karoteneid yang terkandung dalam kimkit.
- Antioksidan yang Baik
Tubuh kita mudah terpapar radikal bebas setiap harinya. Menurut sebuah laporan dalam jurnal Pharmacognosy Reviews tahun 2010, radikal bebas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan kronis seperti penyakit kardiovaskular dan inflamasi, katarak, dan kanker. Nah, kerusakan jaringan yang disebabkan oleh radikal bebas dapat dicegah dengan antioksidan.
Berdasarkan laporan dalam jurnal Medicines tahun 2017, jeruk nipis dan jeruk kimkit memiliki efek antioksidan yang sangat penting untuk pencegahan penyakit kronis. Senyawa flavonoid dalam jeruk kimkit ternyata adalah antioksidan yang kuat untuk menangkal radikal bebas.
Kulit jeruk kimkit yang dapat dimakan ternyata baik untuk kesehatan karena mengandung antioksidan yang tinggi. Berdasarkan laporan dalam jurnal Food Chemistry Journal tahun 2016, kandungan fenolik dan flavonoid pada kulit jeruk kimkit lebih tinggi daripada daging buahnya. Selain itu, kandungan fenolik dan flavonoid dari jeruk kimkit mentah lebih tinggi daripada yang sudah matang.
- Menurunkan Berat Badan
Jeruk kimkit dapat membantu menurunkan berat badan. Senyawa dalam buah ini dapat membantu melawan obesitas dan penyakit terkait, termasuk penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Berdasarkan laporan dalam jurnal PLOS One tahun 2014, jeruk kimkit dapat menjadi suplemen makanan yang baik untuk mencegah dan memperbaiki obesitas dan gangguan metabolisme terkait obesitas.
Jumlah kalori yang terkandung dalam jeruk kimkit tergolong rendah, yaitu 71 kalori per 100 gram. Selain itu buah ini mengandung 80 persen air dan serat yang tinggi, yaitu sekitar 6,5 gram per 100 gram. Kadar air dan serat yang tinggi dapat membuatmu kenyang lebih lama, sehingga mengonsumsinya sebagai camilan sehat bisa membantu program penurunan berat badan.
- Menurunkan Kolestrol
Jeruk kimkit ternyata juga bermanfaat untuk menurunkan kolesterol, lo! Dilaporkan dalam Food Chemistry Journal tahun 2016, jeruk kimkit mengandung fitosterol sebesar 12.56 μg per gram. Fitosterol dapat menghambat penyerapan kolesterol endogen, yang menyebabkan efek penurunan kolesterol.
Berdasarkan laporan dalam Biolife Journal tahun 2015, ditemukan bahwa jeruk kimkit memiliki efek hipokolesterolemik. Hipokolesteromik berfungsi untuk mengurangi penyerapan lipid dan kolesterol.
- Kesehatan Kulit
Kulit yang terhidrasi baik untuk menjaga kelembapan dan elastisitas kulit. Kandungan air dalam jeruk kimkit cukup tinggi, yaitu sekitar 80 persen. Selain itu kandungan vitamin C dalam 100 gram jeruk kimkit dapat memenuhi 70 persen kebutuhan vitamin C harian.
Dalam jurnal Nutrients tahun 2017, dilaporkan bahwa vitamin C berperan penting dalam produksi kolagen yang baik untuk menjaga elastisitas dan kesehatan kulit. Sifat antioksidan dalam vitamin C juga dapat menangkal efek buruk dari sinar ultraviolet.
Laporan dalam jurnal tersebut juga melaporkan bahwa pemberian vitamin C pada kulit dapat membantu penyembuhan luka dan meminimalkan pembentukan bekas luka. Selain itu tanda-tanda penuaan pada kulit dapat diperbaiki melalui pemberian vitamin C.
Dilansir Proactive Health Lab, jeruk kimkit juga kaya vitamin A atau beta-karoten. Vitamin A dapat membantu regenerasi sel atau pertumbuhan sel baru. (Hilal)