PANDEGLANG, LINIMASSA.ID – Kondisi jalan rusak di Kampung Karya Maju, Desa Cimoyan, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Banten, semakin memprihatinkan.
Puluhan tahun dibiarkan rusak, jalan desa ini dipenuhi lumpur bak kubangan kerbau, menyulitkan mobilitas warga.
Baru-baru ini, kondisi jalan rusak tersebut menjadi sorotan setelah sebuah video viral di media sosial yang diunggah di X dengan akun @bacottetangga_ pada Senin 3 Maret 2025.
Dalam video berdurasi 1 menit 8 detik itu ramai dibagikan di media sosial, terlihat beberapa pengendara motor berusaha melintasi kubangan lumpur, sementara sang guru terus menangis. Meski suaranya kurang jelas, ia tampak kesal dengan kondisi jalan yang sulit dilalui.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, seorang guru yang mengajar di salah satu SMP di Kecamatan Patia itu menangis karena motornya jatuh di jalan rusak, membuat seluruh pakaiannya kotor. Akibatnya, ia terpaksa membatalkan perjalanannya ke sekolah.
Tak dapat menahan emosi, ia meluapkan kekesalannya di hadapan para pengendara yang melintas. Bahkan, sebagai pegawai pemerintahan, ia mengaku kecewa dengan kondisi infrastruktur jalan di Patia yang tak kunjung diperbaiki.
Salah satu warga, Marjuk mengatakan bahwa kondisi jalan rusak ini sudah cukup lama bertahun-tahun belum tersentuh pembangunan infrastruktur jalan.
“Udah lama banget ada kali 35 tahun kondisinya rusak, ini saya dari Citaman mau ke Pasir Gadung, kami sih kalau warga pengen cepat dibangun biar enak jalannya,” ungkapnya, Senin 3 Maret 2025.
Puluhan Tahun Jalan Rusak Tak Diperbaiki
Warga lainnya, Asti mengatakan sudah banyak sekali korbannya baik kendaraan roda dua, roda empat termasuk pejalan kaki pun sering terpeleset akibat kondisi jalan berlubang bak kubangan kerbau tersebut.
“Banyak kejadian motor terus mobil, terus yang jalan kaki juga karena licin, harus benar-benar segera diperbaiki jalannya, kasian banyak anak sekolah lewat sini guru juga sama apalagi mau belanja apa-apa juga susah,” ucapnya.
Sementara, Kaur Umum Desa Cimoyan, Imam Akbarudin membenarkan terkait dengan video viral adanya tenaga pengajar atau guru menangis histeris karena terjatuh di jalan rusak tersebut.
“Oh iya itu beberapa hari kemarin memang sempat viral tentang tenaga pengajar (guru) yang jatuh di jalan yang lumayan parah,” katanya.
Ia menuturkan, untuk status jalan tersebut merupakan perlintasan jalan kabupaten yang dimana rutenya Cimoyan-Surianen.
“Alhamdulillah jalan yang sudah dibangun untuk status jalan kabupaten itu kurang lebih sekitar 6 kilometer mulai dari Surianen sampai Cimoyan uni dan yang tersisa itu sekitar 1 kilometer lagi ke perbatasan Desa Pasir Gadung,” ucapnya.
Ia menyebut, beberapa bulan yang lalu memang ada dari pihak terkait DPUPR Kabupaten Pandeglang yang meninjau kondisi jalan rusak tersebut, hanya saja ia tidak mengetahui pasti mengenai peninjauan itu.
“Beberapa bulan lalu memang ada saya lihat dari PUPR, cuman apakah itu pengontrolan ruas jalan yang rusak atau akan segera dibangun kita belum tahu, yang jelas memang kita sudah melihat ada dari PUPR turun ke sana,” tuturnya.
Terpisah, Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani menegaskan bahwa perbaikan jalan rusak akan menjadi prioritas pemerintah daerah ke depan. Persoalan infrastruktur ini disebutnya sebagai pekerjaan rumah (PR) bagi dirinya dan Wakil Bupati Iing Andri Supriadi.
“Insyaallah, perbaikan jalan rusak ini akan menjadi semangat Dewi-Iing dan jadi PR kita ke depan. Kami akan memperkuat sinergi dengan pemerintah provinsi maupun pusat untuk mempercepat pembangunan infrastruktur jalan,” kata Dewi.
Pernyataan ini merespons keluhan warga atas kondisi jalan yang rusak parah, termasuk di Desa Cimoyan, Kecamatan Patia, yang baru-baru ini viral karena seorang guru terjatuh dan menangis histeris akibat jalan berlumpur.