linimassa.id – Setelah terjadinya insiden korban meninggal karena kerusuhan dan terinjak-injak, lima pejabat liga sepak bola El Savador akhirnya ditangkap, Kamis (25/05/2023).
Tragedi kerusuhan yang menyebabkan korban terinjak-injak ini diawali karena melonjaknya supporter yang tak terbendung melalui keserakahan yang dilakukan oleh lima pejabat liga ini.
Oleh karena itu, para pejabat ini dituding melakukan tindakan serakah dan menjual tiket palsu menurut Jaksa penuntut. Imbas desak-desakan tersebut menyebabkan sisa pertandingan liga El Savador harus dibatalkan.
Kelalaian yang dilakukan oleh oknum tersebut menyebabkan kelonjakan massa yang over capacity. Melalui akun Twitternya, Jaksa Penuntut menyatakan bahwa setelah pertandingan di Stadion Cuscatlan, Ibu Kota San Salvador, habis terjual pada Sabtu (20/05/2023) silam, oknum penyelenggara yang serakah melakukan tindakan ilegal dengan cara menjual tiket palsu.
“Kelalaian dan keserakahan pihak penyelenggara dengan menjual tiket melebihi kapasitas stadion mengakibatkan para suporter berjatuhan, sehingga menimbulkan kematian dan cedera. Kejadian ini membahayakan keselamatan suporter,” ujar mereka.
Diduga melakukan pasal pembunuhan seperti yang disampaikan oleh Jaksa Pentuntut, presiden klub Pedro Hernandez, petugas keamanan, manajer keuangan Alianza, manajer umum dan salah satu pejabat stadion itu telah ditangkap.
Berdasarkan informasi terakhir, korban yang mengalami luka-luka dan dirawat mencapai 500 orang, bahkan ada 88 orang lainnya harus menjalani rawat inap di rumah sakit.
Menurut Jaksa penuntut, Oknum pejabat tersebut akan menghadiri sidang pengadilan untuk beberapa hari kedepan dan kemungkinan akan mendapatkan hukuman penjara hingga 12 tahun.
Terungkap gerbang yang tersedia tidak sanggup menahan lonjakan massa pada saati itu, area pintu yang tersedia tak segera dibuka, pintu tersebut seharusnya menjadi jalan untuk berlalu-lalang para suporter.
Atas insiden tragedi ini, Federasi Sepak Bola El Savador mengumumkan bahwa sisa musim 2022-2023 saat ini Liga Mayor sedang berada di tahap kualifikasi perempat final dengan berat hati terpaksa akan dibatalkan akibat insinden tersebut.
“Prioritas kami adalah memastikan bahwa upaya keamanan di acara-acara sepak bola akan diperkuat,” ujar Federasi dan Liga. (AR)