linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Ini Alasan Menara Pisa di Italia Miring, Sudah Tahu
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Gaya Hidup > Ini Alasan Menara Pisa di Italia Miring, Sudah Tahu
Gaya Hidup

Ini Alasan Menara Pisa di Italia Miring, Sudah Tahu

Hilal Ahmad 23 Agustus 2024
Share
waktu baca 4 menit
Menara Pisa Linimassa
SHARE

Linimassa.id – Di dunia ini ada beberapa bangunan dan tempat yang dianggap sebagai keajaiban dunia. Salah satunya Menara Miring Pisa di Italia. Kenapa menara ini miring?

Ternyata ini karena beberapa faktor, simak yuk:

Tanah lunak di dekat sungai Arno.
Fondasi yang terlalu dalam, hanya ditanam sekitar 3 meter di bawah permukaan tanah.
Pergeseran yang tidak diinginkan saat konstruksi.
Lantai-lantai baru yang dibuat lebih tinggi di sisi menara yang pendek
Menara Pisa miring ke arah selatan pada beberapa lantai pertama.

Seiring dengan waktu, kemiringan bertambah hingga 5,5 derajat. Meskipun konstruksi terhenti selama beberapa dekade, miringan sudah cukup signifikan saat pembangunan dilanjutkan pada abad ke-13.
Menara Pisa tidak roboh karena pusat gravitasinya tetap berada di dalam alasnya.

Pemerintah Italia telah menunjuk komite ahli untuk meminimalisir kemiringan menara tanpa menghilangkan daya tarik pariwisatanya

Laman Merdeka menyebut, ternyata, saat konstruksi masih berlangsung, fondasi menara Pisa mulai tenggelam ke dalam tanah lunak dan berawa.

Faktanya, keunikan Menara miring atau menara Pisa di Italia tidak pernah luntur di tengah destinasi wisata yang selalu muncul di setiap negara. Mengutip laman leaning tower Pisa, setiap tahunnya menara lonceng ini dikunjungi oleh 5 juta orang.

Dalam laman tersebut juga menyampaikan informasi bahwa setidaknya, menara Pisa ini meraup pendapatan sekitar 21 juta euro atau sekitar Rp355 miliar per tahun.

Menara ini pernah ditutup oleh pemerintah Italia untuk membangun sejumlah infrastruktur di sisi menara. Durasi proses pembangunan infrastruktur ini cukup lama yaitu 11 tahun dan menggelontorkan dana USD27 juta atau setara Rp418 miliar.

Melansir laman History, pada abad ke-12, pembangunan menara lonceng untuk katedral Pisa dimulai, sebuah pusat perdagangan sibuk di Sungai Arno di Italia barat, sekitar 50 mil dari Florence.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Saat konstruksi masih berlangsung, fondasi menara mulai tenggelam ke dalam tanah lunak dan berawa, sehingga miring ke satu sisi.

Kontraktor kemudian mencoba mengimbangi kemiringan tersebut dengan membuat lantai atas sedikit lebih tinggi di satu sisi, namun tambahan pasangan bata yang diperlukan hanya membuat menara semakin tenggelam.

Ketika selesai dibangun pada 1360, para insinyur zaman modern mengatakan bahwa merupakan suatu keajaiban bahwa bangunan tersebut tidak runtuh seluruhnya.

Meskipun katedral itu sendiri dan tempat pembaptisan di sebelahnya juga sedikit miring, Torre Pendente di Pisa, atau Menara Miring Pisa lah yang menjadi objek wisata paling terkenal di kota ini.

Pada abad ke-20, menara marmer putih setinggi 190 kaki bersandar secara dramatis sejauh 15 kaki dari garis tegak lurus.

Setahun sebelum penutupannya pada tahun 1990, tercatat satu juta orang mengunjungi menara tua ini. Mereka telah menaiki 293 anak tangga yang sudah lapuk hingga ke puncak dan memandangi Campo dei Miracoli (Lapangan Keajaiban) yang hijau di luarnya.

Namun, karena khawatir akan runtuh, para pejabat menunjuk 14 arkeolog, arsitek, dan ahli tanah untuk mencari cara menghilangkan sebagian kemiringan yang terkenal itu.

Meskipun upaya awal pada tahun 1994 hampir merobohkan menara, para insinyur akhirnya mampu mengurangi kemiringan antara 16 dan 17 inci dengan membuang tanah dari bawah fondasi.

Ketika menara dibuka kembali pada tanggal 15 Desember 2001, para insinyur memperkirakan akan memakan waktu 300 tahun untuk kembali ke posisi tahun 1990. (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

Korupsi Dana Desa Petir
Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa Petir Rp 1 Miliar Masuki Tahap Penyidikan, Kaur Keuangan Terancam Jadi Tersangka
News
Festival Karang Kabua 2025
Gubernur Banten Buka Festival Karang Kabua 2025, Minta Nelayan Jaga Warisan Budaya
News
Wisata di Desa Sindangheula
Kembangkan Wisata di Desa Sindangheula, Bupati Ratu Zakiyah Bakal Koordinasikan dengan BBWSC3
News
Kejari Tangsel
Ada Dugaan Penyalahgunaan Material, Kejari Tangsel Tinjau Pembangunan Pedestrian Jalan Ciater 
Gaya Hidup
PGN Area Cilegon
PGN Area Cilegon Ajak Warga Catat Meter Mandiri Lewat Layanan WhatsApp & PGN Mobile
Bisnis
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?