linimassa.id – Ikan terbang sangat familiar bagi masyarakat Indonesia karena kerap tampil di televisi sebagai logo Indosiar. Benarkah ikan ini bisa terbang?
Ternyata ikan terbang ini punya nama, yakni Torani (Exocoetidae). Si paling ikan Indosiar ini adalah famili ikan laut yang terdiri atas sekitar 50 spesies yang dikelompokkan dalam 7 hingga 9 genera.
Ikan terbang ditemukan di semua samudra utama, terutama di perairan tropis dan subtropis di samudera Atlantik, Pasifik dan Hindia.
Ciri utamanya yang paling menonjol adalah sirip dadanya yang besar, memungkinkan ikan ini meluncur terbang secara singkat di udara, di atas permukaan air, untuk lari dari pemangsa. Peluncuran mereka biasanya sejauh sekitar 50 meter, tetapi mereka dapat menggunakan dorongan pada tepi gelombang hingga dapat mencapai jarak setidaknya 400m.
Cerutu
Secara umum, ikan torani (Hirundicticthys oxycephalus) memiliki bentuk badan bulat memanjang seperti cerutu. Sirip dada sangat panjang, biasanya mencapai belakang sirip punggung.
Telur ikan terbang berbentuk lonjong atau bulat dan tidak memiliki gelembung minyak. Pada bagian membran telur, terdapat benang-benang panjang yang berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya.
Benang-benang ini berfungsi untuk melilitkan telur pada benda-benda terapung di permukaan laut.
Ikan ini memiliki tubuh berbentuk torpedo yang ramping yang dapat membantu mereka mengumpulkan kecepatan bawah air yang cukup untuk memecahkan permukaan.
Mereka juga memiliki sirip dada yang besar sehingga dapat mengudara. Ikan terbang memiliki kemampuan meluncur yang luar biasa untuk melarikan diri dari pemangsanya, seperti ikan makarel, ikan tuna, ikan tondak, dan ikan besar lainnya.
Ikan terbang merupakan omnivora yang bisa memakan berbagai makanan, termasuk organisme kecil seperti plankton.
National Geographic melansir berbagai fakta tentang ikan terbang:
- Karakteristik
Saat ini, terdapat 40 spesies ikan terbang yang diketahui. Selain sirip dada, ikan terbang memiliki ekor bercabang yang tidak rata dengan lobus bawah lebih panjang daripada lobus atas.
Ada pula spesies ikan terbang yang memiliki sirip perut yang membesar sehingga dikenal sebagai ikan terbang bersayap empat.
- Kemampuan
Proses terbang atau meluncur yang dilakukan ikan terbang diawi dengan mendapatkan kecepatan tinggi di bawah air, yakni sekitar 59 km per jam.
Ikan yang bersayap empat itu memecah permukaan dan mulai terbang dengan memukul-mukul ekornya dengan cepat saat masih berada di bawah permukaan.
Saat terbang, terkadang ikan ini bisa mencapai ketinggian lebih dari 1,2 meter dan meluncur jarak jauh hingga hampir 200 meter.
Begitu mendekati permukaan lagi, ia dapat mengepakkan ekor tanpa sepenuhnya kembali ke air. Ikan terbang dapat melanjutkan penerbangannya tersebut dan telah tercatat melakukan penerbangan dengan luncuran berturut-turut yang mencakup jarak hingga 400 meter.
- Menangkap
Ikan terbang tertarik pada cahaya, sebagaimana beberapa makhluk laut. Ini dimanfaatkan oleh nelayan untuk menangkapnya. Kano, diisi dengan air yang cukup untuk menopang ikan, tetapi tidak cukup untuk mendorong mereka keluar, dibubuhi lampu yang memikat di malam hari untuk menangkap lusinan ikan terbang.
Demikian berbagai fakta tentang ikan terbang. Pernah melihatnya di lautan? (Hilal)