linimassa.id – Sebanyak 77,1 responden puas dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hanya 8,3 persen yang menyatakan sangat puas.
Tingginya tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi ini berdasarkan hasil temuan survei NEW INDONESIA Research and Consulting.
“Tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi stabil dan tinggi,” ucap Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research and Consulting Andreas Nuryono dalam keterangan tertulis, Kamis (30/3/2023).
Menurut Andreas, hasil survei itu menunjukkan optimisme publik terhadap kepemimpinan Jokowi dalam dua periode ini.
Presiden Jokowi dinilai berhasil memimpin Indonesia di tengah guncangan akibat pandemi Covid-19 dan gejolak geopolitik dunia.
Setelah tiga tahun bergulat dengan pandemi, pemerintah telah mencabut berbagai kebijakan pembatasan sosial.
Dalam refleksi pada masa awal pandemi, Jokowi mengungkapkan rasa syukur karena keputusan pemerintah untuk tidak melakukan lockdown.
Demikian pula dengan pergolakan dunia yang terutama dipicu oleh invasi Rusia atas Ukraina.
Dampaknya dirasakan seluruh dunia dengan lonjakan harga pangan dan energi, memicu kelangkaan barang dan ketidakstabilan harga termasuk di Indonesia.
Jokowi terlibat langsung dalam upaya menekan dampak perang dengan menemui pemimpin Rusia dan Ukraina.
Meski demikian, masih ada ketidakpuasan publik terhadap Jokowi yang mencapai 18,6 persen, di antaranya 1,3 persen merasa tidak puas sama sekali.
Sementara sebanyak 4,3 persen publik yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
“Distribusi bansos yang tidak merata hingga gejolak harga memicu ketidakpuasan publik,” ujarnya.
Di sisi lain pemerintah juga tegas mengatasi sejumlah masalah yang berpotensi menggerus kepuasan publik.
Seperti penanganan kasus Ferdy Sambo dan tragedi Kanjuruhan, hingga skandal pejabat yang hidup bermewah-mewahan di tengah kesulitan masyarakat.
“Pada akhir masa jabatannya, Jokowi dituntut untuk tetap bersikap konsisten melayani dan menyejahterakan masyarakat,” katanya.
Survei NEW INDONESIA Research and Consulting dilakukan pada 15-22 Maret 2023 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi.
Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.