linimassa.id – Si imut dan menggemaskan kelinci atau kuilu adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Siapa sangka, dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa.
Kelinci berkembang biak dengan cara beranak yang disebut vivipar. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha.
Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk jenis kelinci terwelu).
Asal kata ‘kelinci’ berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang berarti “anak kelinci”. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Nusantara mulai mengenali kelinci saat masa kolonial, padahal di Pulau Sumatra ada satu spesies asli kelinci sumatera (Nesolagus netscheri) yang baru ditemukan pada 1972.
Hari Kelinci Internasional
Hari Kelinci Internasional jatuh pada 30 September 2023. Hari ini pertama kali diinisiasi oleh organisasi Rabbit Charity di Inggris pada tahun 1998. Tujuannya untuk mempromosikan perawatan dan perlindungan hewan lucu dan menggemaskan ini.
Saat ini sejumlah jenis kelinci menjadi hewan peliharaan dan hewan pedaging. Beberapa jenis kelinci hewan pedaging juga ada yang dijadikan sebagai hewan peliharaan.
Jenis kelinci terbesar di dunia, yaitu Continental Giant, biasanya dijadikan hewan pedaging, tetapi ada juga yang memeliharanya dan secara resmi telah menjadi kelinci terbesar di dunia dengan tinggi/panjang 4 kaki + 4 inci (132 sentimeter) dan berat 3,5 stones (22,2 kilogram).
Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci liar. Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci liar adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.
Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain.
Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.
Di Indonesia hanya terdapat satu jenis kelinci, yakni Kelinci Sumatra (Nesolagus netseherischlgel), merupakan satu-satunya ras kelinci yang asli Indonesia. Habitatnya adalah hutan di pegunungan Pulau Sumatra. Panjang badannya mencapai 40 cm. Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan.
Adapun kelinci jawa (Lepus negricollis) sebenarnya termasuk ke dalam jenis terwelu. Terwelu Jawa diperkirakan masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat perunggu kehitaman. Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat Kelinci jawa dewasa bisa mencapai 4 kg.
Banyak orang yang menyukai kelinci yang termasuk dalam kelompok hewan yang diimunisasi. Kelinci merupakan salah satu hewan yang bisa dijadikan hewan peliharaan karena bulunya yang halus dan tubuhnya yang mungil.
Protein
Kelinci dapat dijadikan sebagai hewan peliharaan, atau juga bisa dijadikan daging santapan, seperti sate kelinci.
Daging kelinci mengandung protein yang tinggi daripada daging ayam dan dapat digunakan sebagai bahan utama masakan. Daging kelinci tidak hanya tinggi protein, tetapi juga sangat rendah lemak dan kolesterol.
Karena dua alasan ini, kelinci dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni kelinci hias, kelinci pedaging, dan kelinci liar.
Namun pada umumnya, baik kelinci hias sebagai peliharaan atau kelinci daging yang diternakan ini memiliki karakteristik umum yang jadi ciri khas spesies mereka.
Menurut data biologis, kelinci hanya dapat hidup 510 tahun pada usia kehamilan 2835 hari dan 68 minggu penyapihan. Kelinci berumur 410 bulan dan dapat dianggap dewasa jika sudah siap kawin selama 612 bulan. (Hilal)