linimassa.id – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Jatijajar untuk tahun 2025 menempatkan fokus pada upaya penanganan sampah di wilayah tersebut. Keputusan ini merupakan respons terhadap perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terhadap permasalahan sampah yang semakin mendesak.
Lurah Jatijajar, Mujahidin, menyampaikan bahwa masyarakat telah memberikan berbagai usulan pembangunan yang sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) yang ditetapkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Penelitian Daerah (Bappeda) Kota Depok.
“Semua usulan mengacu pada juknis dan juklak yang telah ditetapkan oleh Bappeda Kota Depok untuk 2025. Fokus utama kami adalah pengelolaan sampah di wilayah Jatijajar, sesuai anjuran dari Pemkot Depok,” ungkap Mujahidin.
Mujahidin menjelaskan bahwa Jatijajar telah mencoba berbagai metode pengolahan sampah, salah satunya dengan memanfaatkan larva (maggot) untuk mengolah sampah organik. Untuk tahun 2025, kelurahan tersebut berkomitmen untuk terus meningkatkan pengolahan sampah agar lebih optimal.
“Kami sudah punya maggot, nanti 2025 kami akan terus memperbaiki pengolahan sampah ini agar lebih maksimal,” ucap Mujahidin.
Dalam upaya maksimalisasi pengolahan sampah, pihak kelurahan memberikan pelatihan kepada masyarakat dan kader Penggerak Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam budidaya larva (maggot). Selain itu, akan ditambahkan alat-alat pengolahan sampah dengan metode lain.
Kelurahan Jatijajar juga akan mendorong penanganan sampah di tingkat RW melalui bank sampah. Terdapat Bank Sampah Rehap di RW 07 yang telah sukses meraih prestasi dalam inovasi pengolahan sampah, menjadi contoh bagi bank sampah lainnya.
“Nanti dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok juga akan memberikan alat pengolahan sampah, yang bernama inseminator. Ini bisa menambah amunisi dalam pengolahan sampah di Jatijajar,” tutup Mujahidin. (AR)