linimassa.id – Politisi Partai Demokrat Bambang Purwanto mendukung wacana debat capres dan cawapres di kampus.
Meski demikian, ia menekankan pentingnya sikap netral dari akademisi yang menjadi penguji dalam debat capres tersebut.
“Sangat setuju. Sudah waktunya capres-cawapres diuji oleh akademisi. Syaratnya, harus akademisi yang netral, jangan pula pesanan,” ujar Bambang, Jumat (17/3/2023).
Menurut Bambang, capres-cawapres yang akan bertarung di Pilpres 2024 harus siap mengeluarkan ide maupun gagasannya di kampus.
Bila ada capres-cawapres yang tidak berani diuji di kampus, sambung anggota Komisi IV Fraksi Demokrat ini, artinya tidak siap mencalonkan diri jadi pemimpin nasional.
“Kalau ada capres-cawapres tidak siap (jadi capres-cawapres), pasti tidak berani tampil di kampus,” ujarnya.
Dukungan wacana debat capres di kampus juga disampaikan juru bicara (jubir) Partai Golkar Tantowi Yahya.
Tantowi menyatakan capres-cawapres perlu diuji wawasan, pengetahuan, dan pemikirannya dalam forum debat di kampus-kampus.
“Saya mendukung wacana debat capres dan cawapres di kampus, di samping debat publik yang selama ini dilakukan.”
“Wawasan, program, dan visi kepemimpinan capres dan cawapres harus diuji di depan masyarakat ilmiah yang kritis,” kata Tantowi.
Menurut Tantowi, forum uji kapasitas capres-cawapres di depan akademisi perguruan tinggi perlu dilakukan.
Supaya rakyat mengetahui kapasitas dan kompetensi mereka jika menjadi pemimpin nasional.
“Rakyat butuh pemimpin yang benar-benar mampu, bukan yang dikemas seolah mampu. Karenanya, debat di forum ilmiah dan kritis menjadi penting,” kata Tantowi.