linimassa.id – Hewan satu ini meskipun sudah punah namun tetap dikenal. Melalui film, animasi, dan dokumentar dan lainnya, kehidupan dinosaurus diperkenalkan. Apa sebab hewan ini punah?
Diketahui, dinosaurus punah 66 juta tahun yang lalu akibat sebuah asteroid yang menghantam Bumi dengan kekuatan 10 miliar bom atom.
Kejadian tersebut mengubah arah evolusi. Langit menjadi gelap, tanaman berhenti berfotosintesis, dan rantai makanan runtuh.
Namun, peristiwa bencana ini memungkinkan evolusi manusia. Mamalia yang masih hidup berkembang biak, termasuk proto-primata kecil yang akan berevolusi menjadi kita sekarang.
Ilmuwan dinosaurus menemukan relativitas, atau mendiskusikan dunia hipotetis bahwa mamalia itu bisa mengambil alih Bumi.
Pada 1980-an, ahli paleontologi Dale Russell mengusulkan eksperimen pemikiran tentang dinosaurus karnivora berevolusi menjadi pengguna alat yang cerdas seperti manusia.
Dinosaurus memiliki tubuh besar, namun mereka ukuran otak besar tidak begitu banyak. Dinosaurus memang menunjukkan kecenderungan lemah terhadap peningkatan ukuran otak dari waktu ke waktu. Dinosaurus Jurassic seperti Allosaurus, Stegosaurus, dan Brachiosaurus memiliki otak kecil.
Menjelang akhir Cretaceous, 80 juta tahun kemudian, tyrannosaurus dan bebek telah berevolusi dengan otak yang lebih besar.
Namun terlepas dari ukurannya, otak T. rex masih berbobot hanya 400 gram. Otak Velociraptor memiliki berat 15 gram. Rata-rata otak manusia memiliki berat 1,3 kilogram.
Dinosaurus memang memasuki ceruk baru dari waktu ke waktu. Herbivora kecil menjadi lebih umum dan burung menjadi lebih beragam.
Dinosaurus tampaknya memiliki kehidupan sosial yang semakin kompleks. Mereka mulai hidup dalam kawanan dan mengembangkan tanduk untuk berkelahi dan dipamerkan.
Namun sebagian besar dinosaurus tampaknya mengulang dirinya sendiri, mengembangkan herbivora dan karnivora raksasa dengan otak kecil.
Mereka mungkin telah berevolusi dengan otak yang sedikit lebih besar, tetapi hanya ada sedikit bukti bahwa mereka telah berevolusi menjadi jenius. Juga tidak mungkin mamalia akan menggantikan mereka. Dinosaurus memonopoli lingkungan mereka sampai akhir kehiduapnnya, ketika asteroid menghantam.
Punah
Sumber lain menyebut, dinosaurus punah karena hujan meteor sampai aktivitas vulkanik. Beberapa ilmuwan meyakini komet atau asteroid yang jatuh ke Bumilah yang menyebabkan punahnya dinosaurus dan kehidupan lain. Namun, ilmuwan lain juga berpendapat jika aktivitas vulkanik yang menjadi penyebabnya.
Studi dari Dartmouth University yang diunggah dalam Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) melaporkan jika aktivitas vulkanik menjadi sebab utama kepunahan pada masa itu.
Temuan dari studi tersebut dinilai memberikan bukti yang paling meyakinkan sejauh ini. Studi dari Dartmouth menjelaskan, empat dari lima kepunahan massal terjadi bersamaan dengan jenis curahan gunung berapi yang disebut basal banjir.
Letusan ini membanjiri wilayah yang luas dengan lava hanya dalam satu juta tahun. Ilmuwan mengatakan, lava ini bisa meluas hingga satu kontinen.
Tim peneliti menggunakan tiga kumpulan data pada skala waktu geologi, paleobiologi, dan provinsi-provinsi beku besar untuk memeriksa hubungan antara kepunahan massal dan provinsi-provinsi yang mengalami beku besar.
Area batuan beku besar seperti langkah dari letusan gunung berapi besar ini tampaknya sejalan dengan kepunahan massal dan peristiwa iklim dan lingkungan penting lainnya.
Di Dartmouth, Green mencari cara untuk mengukur hubungan antara letusan dan kepunahan. Serta menguji apakah peristiwa ini merupakan kebetulan atau fakta. Bekerja dengan Keller dan rekan penulis Paul Renne, profesor ilmu bumi dan planet di University of California, Berkeley dan direktur Berkeley Geochronology Center.
Dengan superkomputer dari Dartmouth, para peneliti membandingkan keterkaitan dari letusan basal banjir dengan periode kepunahan dinosaurus dalam skala waktu geologis.
Untuk membuktikan bahwa waktunya lebih dari sekadar kemungkinan acak, mereka memeriksa apakah letusan akan sejalan dengan pola yang dihasilkan secara acak dan mengulangi pemeriksaan itu sebanyak 100 juta kali.
Mereka menemukan bahwa terdapat keterkaitan antara kepunahan massal dan letusan gunung berapi.
Meskipun sulit untuk menentukan apakah ledakan vulkanik tertentu menyebabkan satu kepunahan massal tertentu, hasil kami menyatakan sulit untuk mengabaikan peran vulkanisme dalam kepunahan.
Sementara untuk hujan meteor, Green dan tim juga melakukan penelitian. Namun, ditemukan jika benda langit lain yang menabrak Bumi tidak memiliki dampak pada kepunahan dinosaurus. (Hilal)