linimassa.id – Pelayanan air bersih dari Perusahaan Air Minum atau PAM Jaya dikeluhkan oleh warga DKI Jakarta. Jajaran manajemen perusahaan air itu diminta transparansi layani kebutuhan warga ibu kota.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli pun turut menyoroti keluhan warga terkait pelayanan PAM Jaya itu.
Menurutnya, pihak PAM Jaya harus menerapkan transparansi. Salah satunya soal meteran air yang digunakan pelanggan dicantumkan dalam struk pembayaran.
“Itu bisa nanti kita sampaikan pada PAM Jaya untuk meningkatkan fasilitas pelayanan penagihannya. Supaya lebih baik pelayanannya, harusnya memang ada transparansi. Dalam hal ini adalah bagaimana kepada pelanggan kita buka-bukaan bahwa anda memakai air sekian dan harus membayar sekian,” kata Taufik di Kantor Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPRD DKI Jakarta, Lantai 6, pada Kamis (11/1/2024).
Taufik juga tanggapi soal operasional air mengalir yang kurang maksimal kepada pelanggan. Menurutnya, berdasarkan data yang ia dapat, ada kebocoran yang tinggi capai 45% dari cakupan layanan PAM Jaya yang sejauh ini baru mencapai 66%.
Dari data PAM Jaya yang dia dapatkan, Taufik menyebut, dari Jakarta 100%, hanya 66% atau 900.000 sekian pelanggan yang bisa berlangganan PAM Jaya. Nah dari sekian itu ada NRW (Non Revenue Water-red). Artinya air yang tidak bisa dijadikan uang, tidak bisa ditagihkan. Karena itu kebocoran. Bukan air yang masuk ke pelanggan. Ada, masih tinggi 45%. Jadi cakupannya masih rendah 66%, dan kebocorannya masih tinggi 45%,” papar Taufik.
Menurutnya, persoalan kebocoran PAM Jaya itu sudah ada instruksi dari gubernur agar PAM Jaya mampu melayani semua warga Jakarta.
“Ada satu target untuk PAM Jaya dari di masa Pak Anies Baswedan menjadi Gubernur yaitu tahun 2030 PAM Jaya ditargetkan pelayanannya menjadi 100%,” terang Taufik.
Taufik juga berpesan kepada PAM Jaya agar transparan dalam penagihan kepada pelanggan. Serta memaksimalkan tekanan air yang mengalir, yang saat ini baru mencapai 53%.
“Pertama tadi tentang tagihannya yang transparansinya. Kemudian juga tekanan airnya masih 53% kalau tidak salah. Bahkan di tempat-tempat tertentu ketika malam hari makin kecil tuh aliran air PAM Jaya karena tekanan airnya berkurang. Nah itu juga sesuatu yang harus diperhatikan,” paparnya.
Menurutnya, upaya yang dapat dilakukan PAM Jaya yakni peremajaan pipa-pipa yang sudah tua. Pasalnya, saat ini usia PAM Jaya pun sudah satu abad atau 100 tahun.
“Perusahaan didirikan tahun 1922, kemarin tahun 2022 merayakan 100 tahun PAM Jaya. Jadi kemudian masih banyak yang harus diperbaharui perpipaannya,” tekannya.