linimassa.id – Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengaku persoalan stunting masih menjadi pekerjaan rumah di sisa masa jabatannya. Menurutnya, penanganan stunting itu butuh proses berkelanjutan dan berkesinambungan dari semua stakeholder.
Hal itu diungkapan Zaki saat mendampingi Wakil Presiden World Bank atau Bank Dunia dan tim di salah satu PAUD di Kecamatan Panongan, Senin (24/10/2022). Kunjungan itu berkaitan dengan program stunting di Kabupaten Tangerang yang menajdi percontohan.
“Kunjungan ini bukan saja melihat Posyandu tetapi juga Puskesmas dan PAUD. Dan perlu diingat penangan stunting ini butuh proses berkelanjutan tidak bisa satu bulan dua bulan atau satu tahun dua tahun saja,” kata Zaki dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (25/10/2022).
Zaki menerangkan, proses program pengentasan stunting tersebut harus dimulai dari informasi yang benar dan menyeluruh untuk para pasangan sebelum pernikahan, saat masa kehamilan hingga masa-masa bayi lahir dan pada usia 100 hari bayi itu dilahirkan.
“Program ini berkelanjutan tentu saja yang paling utama adalah pengetahuan kepada ibu hamil dan anak remaja menjelang menikah. Harapannya tentu saja stunting ini bisa berkurang di Kabupaten Tangerang dan masyarakat paham terhadap pola hidup sehat,” tuturnya.
Bupati Zaki juga mangatakan kunjungan Wapres Bank Dunia beserta rombongannya tersebut dalam rangka program melihat program penanganan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Tangerang yang akan menjadi percontohan atau pilot project dari Bank Dunia.
“Kunjungan wakil presiden World Bank ke Kabupaten Tangerang khususnya Kecamatan Panongan ini terkait dengan program pengentasan masalah stunting di Kabupaten Tangerang yang nantinya akan dijadikan percontohan,” jelasnya.
Wakil Presiden Bank Dunia bersama rombongan yang didampingi oleh Bupati Tangerang beserta jajaran kepala opd mengunjungi lokus penanganan stunting di Kec. Panongan seperti posyandu, poskesdes, PAUD, pusat-pusat kesehatan dan pusat informasi kesehatan masyarakat lainnya. Kunjungan berakhir di Puskesmas Panongan. (rls/red)