SERANG, LINIMASSA.ID – Kegiatan Sekolah Sadar Sampah Episode 1 Serang Raya yang diinisiasi oleh Bank Sampah Digital bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta didukung pendanaan FOLU RBC Norwegia Tahap II dan III, resmi digelar di Aula Surosowan, Rumah Dunia, Kota Serang, 17 Juni 2025.
Kegiatan ini menghadirkan 30 sekolah dari Serang Raya (Kabupaten Serang, Kota Cilegon, dan Kota Serang) dan diikuti oleh lebih dari 100 siswa dan guru peduli lingkungan.
Turut hadir dalam kegiatan Bank Sampah Digital ini Duta Baca Indonesia, Heri Hendrayana Harris yang akrab disapa Gol A Gong, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang Farah Richi, serta perwakilan DLHK Provinsi Banten, Samani, yang membidangi Pengelolaan dan Pendidikan Lingkungan Hidup.
Dalam sambutannya, Gol A Gong menekankan pentingnya keterpaduan antara keindahan dan kebersihan lingkungan. Ia menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Sekolah Sadar Sampah sebagai langkah awal membangun kesadaran literasi lingkungan siswa sejak dini.
“Lingkungan bukan hanya harus bersih, tapi juga indah. Program Bank Sampah Digital ini penting sebagai gerakan literasi lingkungan yang dimulai dari sekolah,” ujarnya.
Bank Sampah Digital Diapresiasi

Sementara itu, Fatah Richi menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang akan berupaya mereplikasi program ini secara lebih luas melalui alokasi anggaran pemerintah daerah di tahun mendatang.
“Ini sangat positif. Tahun depan, kami akan replikasi lewat program resmi Pemkot,” katanya.
Dari sisi Provinsi Banten, Samani sebagai penanggung jawab bidang Adiwiyata menyatakan harapannya agar kegiatan Bank Sampah Digital ini menjadi pendorong tumbuhnya sekolah-sekolah berbasis lingkungan.
“Kami berharap gerakan ini melahirkan perubahan pola pikir dan perilaku sadar lingkungan di tingkat sekolah,” ujarnya.
CEO Bank Sampah Digital, Desty, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak berhenti sebagai satu acara semata. Seluruh 30 sekolah peserta akan mendapatkan pendampingan lanjutan untuk membentuk unit Bank Sampah Sekolah. “Ini adalah piloting yang kami harap dapat direplikasi oleh banyak pihak agar berkelanjutan dan bermakna,” ujar Desty.
Kegiatan yang mengusung tema “Trash to Trend – Bijak Kelola Sampah dari Sekolah” ini merupakan bagian dari gerakan lebih besar untuk membangun jejaring sekolah peduli sampah di Serang Raya.
Selain seminar dan lokakarya, program ini juga menghasilkan rencana aksi pengelolaan sampah berbasis partisipasi siswa dan guru serta pembentukan bank sampah unit sekolah sebagai langkah konkret pengurangan sampah dari sumbernya.