LINIMASSA.ID – Diguyur hujan semalaman, ratusan permukiman warga di Kota Cilegon dan Kabupaten Serang terendam banjir.
Tepatnya pada Kamis, 9 Januari 2025 pagi, grup WhatsApp hingga status whatsapp masyarakat diramaikan dengan postingan bencana banjir di berbagai titik dan lokasi.
Bencana banjir di sejumlah titik diduga disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi mengguyur sejak malam hari.
Kepala BPBD Kota Cilegon, Suhendi saat di konfirmasi menerangkan sementara ada 6 titik banjir sekota Cilegon.
“Ada beberapa titik yang terdampak banjir, diantaranya Link Sambirata Cibeber, Perumahan Griya Praja Mandiri Block G, Kerang Barat, Perumahan Islamic Village Kalo Kalong, Link Kalang Anyar dan Perumahan Bumi Rakata,” kata Suhendi Kamis, 9 Januari 2025
Ia menambahkan penyebab banjir dikarenakan intensitas hujan yang tinggi menyebabkan luapan dari sungai
“Air sungai meluap, akibat dari hujan dengan intensitas tinggi di hulu sungai, “ucapnya
Mengenai korban terdampak banjir, dan kebutuhan warga terdampak banjir Suhendi menyampaikan tengah dilakukan assesment
“Untuk data lainya masih dilakukan assesment oleh petugas,” ujarnya.
Di Kabupater Serang, akibat diguyur hujan deras sejak sejak Rabu, 8 Januari 2024 malam, pemukiman warga yakni di perumahan Mata Raya, Desa Margasana, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang terendam banjir setinggi 50 hingga 80 centimeter.
Akibatnya, puluhan rumah warga terdapat dan mengakibatkan warga harus mengungsi baik ke rumah keluarga maupun ke musola.
Salah seorang warga Mata Raya, Yudi mengatakan, banjir terpantau mulai masuk ke area perumahan. Mulanya, air hanya menggenang di jalan raya.
“Awalnya pagi sekitar jam 7 tadi hanya di jalan saja, mungkin naik itu karena tanggul air di belakang jebol,” katanya saat ditemui di lokasi, Kamis 9 Januari 2024.
Ia mengatakan, ada kurang lebih sebanyak 50 rumah yang terdampak banjir. Bahkan ada sebagian besar warga yang berada di blok belakang hang memutuskan untuk mengungsi.
“Ada yang mengungsi ke rumah saudara, ada juga yang ke musola. Air masih tetap ga surut dan ga naik. Mudah-mudahan ga hujan sehingga bisa segera surut. Ketinggian sepinggang orang dewasa,” ujarnya.
Ia mengaku, banjir yang terjadi saat ini merupakan yang paling parah. Ia mengatakan, sebelumnya banjir yang terjadi di wilayah tersebut hanya sebatas menggenangi jalan raya saja.
“Ga pernah masuk ke dalam rumah, kalau ini parah. Memang hujan sudah terjadi sejak tadi malam deras banget,” ujarnya.
Ia berharap, agar nantinya ada penanganan yang dilakukan oleh pihak developer dan pemerintah agar banjir tidak kembali terjadi. “Semoga tanggulnya bisa segera diperbaiki, sehingga tidak kembali menyebabkan banjir,” pungkasnya.
BPBD Siagakan Perahu Karet untuk Evakuasi Korban Banjir

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang dan BPBD Provinsi Banten menerjunkan satu unti perahu karet untuk melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak akibat banjir di Perumahan Mata Raya, Desa Margasana, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang.
Anggota Pusdalops BPBD Kabupaten Serang Dedi Oktafianto mengatakan, berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan, ada sebanyak 80 rumah yang terdampak akibat banjir dengan ketinggian 50 santai 80 centimeter.
“Rumah yang terendam ada 80, KK yang terdampak ada sebanyak 70 dengan total jiwa sebanyak 210,” katanya, Kamis 9 Januari 2024.
Ia mengatakan, ada sebagian warga yang mengungsi ke rumah sanak saudaranya, ada juga warga hang memilih mengungsi di musola. “Ada 7 jiwa yang di musola dan ada satu balita. Evakuasi Masih dilakukan, kita masih stand by disini untuk pemantauan lebih lanjut,” ujarnya.
Ia mengatakan, ada sebanyak satu unit perahu karet dari BPBD Provinsi yang diterjunkan untuk melakukan evakuasi terhadap warga. Selain itu, ada sebanyak 10 orang personil yang diterjunkan di lokasi tersebut. “Air meluap sejak pagi. Untuk debit air masih sama,” ujarnya.
Ia mengatakan, ada sebanyak 4 titik banjir di wilayah kecamatan Kramatwatu, yakni perumahan Sankyu, Perumahan Mata Raya, lebak wana dan perumahan grand kramatwatu residance.
Sementara itu Koordinator Lapangan BPBD Provinsi Banten, Saripudin meminta masyarakat untuk tetap waspada dengan banjir yang terjadi serta dihimbau untuk mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman.
“Kita sampaikan ke masyarakat untuk mencari tempat yang lebih aman,” pungkasnya.