Linimassa.id – Perokok pasif, atau mereka yang menghirup asap rokok dari lingkungan sekitarnya, menghadapi risiko kesehatan yang serius.
Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, termasuk ratusan zat beracun dan sekitar 70 zat yang diketahui sebagai penyebab kanker. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai bahaya dan dampak dari perokok pasif:
1. Penyakit Kardiovaskular
Perokok pasif berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular, termasuk:
- Penyakit Jantung Koroner: Paparan asap rokok meningkatkan risiko penyakit jantung koroner hingga 25-30%. Ini karena bahan kimia dalam asap rokok merusak lapisan pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).
- Stroke: Risiko stroke meningkat sekitar 20-30% pada perokok pasif. Asap rokok dapat menyebabkan pembekuan darah dan kerusakan arteri, yang dapat menyebabkan stroke.
2. Penyakit Pernapasan
Paparan asap rokok dapat menyebabkan berbagai penyakit pernapasan, seperti:
- Asma: Perokok pasif, terutama anak-anak, lebih rentan mengalami serangan asma yang lebih sering dan parah.
- Infeksi Pernapasan: Anak-anak yang terpapar asap rokok berisiko lebih tinggi terkena bronkitis, pneumonia, dan infeksi saluran pernapasan bawah lainnya.
- Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK): Meskipun PPOK lebih sering terjadi pada perokok aktif, perokok pasif juga berisiko mengalami kerusakan paru-paru yang dapat menyebabkan PPOK.
3. Kanker
Perokok pasif memiliki risiko lebih tinggi terkena berbagai jenis kanker, termasuk:
- Kanker Paru-paru: Paparan asap rokok meningkatkan risiko kanker paru-paru pada perokok pasif sekitar 20-30%.
- Kanker Lainnya: Asap rokok juga dapat meningkatkan risiko kanker laring, tenggorokan, sinus, kandung kemih, ginjal, pankreas, dan serviks.
4. Dampak pada Anak-anak
Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan terhadap bahaya perokok pasif. Beberapa dampak yang dialami anak-anak termasuk:
- Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS): Bayi yang terpapar asap rokok berisiko lebih tinggi mengalami SIDS.
- Masalah Perkembangan: Paparan asap rokok selama kehamilan dapat menyebabkan berat badan lahir rendah, prematuritas, dan masalah perkembangan fisik dan kognitif pada anak.
- Masalah Telinga: Anak-anak yang terpapar asap rokok lebih rentan mengalami infeksi telinga dan gangguan pendengaran.
5. Dampak pada Wanita Hamil
Wanita hamil yang terpapar asap rokok menghadapi berbagai risiko, termasuk:
- Keguguran dan Kelahiran Mati: Paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran mati.
- Komplikasi Kehamilan: Wanita hamil yang terpapar asap rokok lebih mungkin mengalami komplikasi seperti plasenta previa, solusio plasenta, dan preeklampsia.
6. Efek Jangka Pendek
Bahkan paparan jangka pendek terhadap asap rokok dapat menyebabkan efek negatif, seperti:
- Iritasi Mata, Hidung, dan Tenggorokan: Asap rokok dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan.
- Sakit Kepala dan Pusing: Menghirup asap rokok dapat menyebabkan sakit kepala dan pusing karena adanya bahan kimia beracun.
- Penurunan Fungsi Paru-paru: Paparan singkat asap rokok dapat menyebabkan penurunan fungsi paru-paru, terutama pada orang dengan kondisi pernapasan yang sudah ada sebelumnya.
Dampak Jangka Panjang dan Kematian
Paparan jangka panjang terhadap asap rokok dapat menyebabkan penyakit serius yang mengancam nyawa.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), perokok pasif menyebabkan lebih dari 1,2 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia. Penyakit kardiovaskular, kanker, dan penyakit pernapasan kronis adalah penyebab utama kematian terkait perokok pasif.
Perokok pasif menghadapi berbagai risiko kesehatan serius, mulai dari penyakit jantung dan kanker hingga masalah pernapasan dan kematian.
Anak-anak, wanita hamil, dan individu dengan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya adalah kelompok yang paling rentan. Untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar, penting untuk menciptakan lingkungan bebas asap rokok dan menghindari paparan asap rokok sebanyak mungkin. (AR)