TANGERANG, LINIMASSA.ID – Asap hasil produksi pabrik plastik di Tigaraksa, tepatnya PT Tiraplas Inti Kreasi di Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, dikeluhkan warga.
Masyarakat mengeluhkan adanya aroma menyengat, bau tersebut diduga berasal dari proses pembakaran biji plastik yang menimbulkan gangguan pada kenyamanan hingga kesehatan warga sekitar.
Salah seorang warga, Wahyudin (47), menyebut bahwa aroma menyengat pabrik plastik di Tigaraksa tersebut memicu sejumlah warga mengalami sesak napas.
Bahkan, menurutnya, terdapat laporan seorang bayi yang harus dilarikan ke rumah sakit akibat dugaan paparan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang dikaitkan dengan asap dari pabrik tersebut.
“Bau asap pabrik plastik di Tigaraksa sangat menyengat, terutama saat kondisi cuaca panas,” ujar Wahyudin saat dihubungi melalui WhatsApp pada Selasa, 21 Oktober 2025.
Saat dimintai keterangan, Lius, yang menjabat sebagai kepala produksi di PT Tiraplas Inti Kreasi, menyampaikan bahwa pabrik tersebut telah beroperasi sekitar satu tahun dengan jumlah pekerja sebanyak 20 orang. Ia menjelaskan bahwa pabrik tersebut memproduksi pemberat untuk kipas angin melalui proses pelelehan biji plastik.
Terkait keluhan warga, Lius mengaku belum mengetahui adanya dampak yang ditimbulkan. Ia juga menyatakan bahwa urusan perizinan dan tanggapan terhadap aduan warga merupakan tanggung jawab atasan.
“Saya hanya menjalankan tugas. Bos saya sedang tidak ada di tempat,” ucap Lius singkat.
pabrik plastik di Tigaraksa Belum Tunjukkan Izin Operasi
Sekretaris Desa Sodong, Nendi, membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pabrik plastik di Tigaraksa sekitar dua pekan sebelumnya, menyusul laporan dari warga yang merasa terganggu dengan aktivitas pabrik tersebut.
“Sudah kami datangi dua minggu lalu karena warga kami yang terdampak langsung,” ungkapnya.
Pihak desa, menurut Nendi, telah meminta pihak perusahaan untuk menunjukkan dokumen perizinan serta membuat cerobong asap sebagai bentuk penanggulangan. Namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut atau balasan dari pihak perusahaan.
“Mereka bilang akan mengurus cerobong dan izin, tapi sampai sekarang belum ada kelanjutan,” tambahnya.
Keluhan pabrik plastik di Tigaraksa juga datang dari Muhamad Luthfi, pengelola dapur umum SPPG Sodong Tigaraksa, yang lokasinya berdekatan dengan pabrik. Ia mengungkapkan bahwa asap dari pabrik sangat mengganggu aktivitas staf yang bertugas menyiapkan makanan.
“Bau asap dari pembakaran plastik sangat mengganggu, apalagi dapur umum berada dekat sekali dengan pabrik,” jelas Luthfi.
Ia pun menyayangkan posisi pabrik yang berdiri di depan area yang tengah dikembangkan sebagai kawasan agrowisata Desa Sodong. Menurutnya, keberadaan pabrik dan limbah asapnya dapat merusak potensi wisata dan kenyamanan warga sekitar.
“Asap pabrik sangat berdampak buruk karena lokasinya tepat di depan kawasan agrowisata dan permukiman warga,” keluhnya.
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang menyatakan belum menerima informasi resmi terkait persoalan pabrik plastik di Tigaraksa tersebut. Ari Margo, Kepala Bidang PPKLH DLHK, menyampaikan bahwa pihaknya akan segera melakukan pengecekan di lapangan.
“Soal itu saya belum menerima informasi. Nanti akan kami cek terlebih dahulu,” ujar Ari singkat.



