linimassa.id – Isu limbah plastik memang tidak bisa diabaikan. Keberadaannya mencemari lingkungan dan mengancam keselamatan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Bukan hanya di darat, sampah plastik juga bisa ditemukan bahkan di laut yang dalam sekalipun. Karena merupakan material yang mudah diproduksi dan tahan lama, plastik pun susah diurai. Plastik tak bisa hancur lewat proses alami dan bertahan sangat lama di alam.
Inilah mendorong berbagai perusahaan khususnya perusahaan sepatu untuk memanfaatkan limbah plastik menjadi lebih berguna. Berikut beberapa perusahaan tersebut:
- Rothy’s
Perusahaan rintisan dari San Fransisco ini akhirnya membuat sepatu dari bahan daur ulang seperti botol kemasan bernama Rothy’s. Roth Martin pendiri dan pencetus usaha tersebut mengungkapkan sepatu tersebut dibuat dengan detil.
Mulai dari sterilisasi pada botol- botol bekas tersebut, mencucinya dengan air panas, kemudian dipotong-potong menjadi serpihan dan selanjutnya diubah menjadi serat kawat yang lebih halus.
Pada perakitannya juga, perusahaan ini memakai teknologi seperti mesin 3D agar meminimalkan sisa-sisa materi selama sepatu dibuat. Selain itu, rajutan dan sol sepatu disambung bagian luar tanpa menggunakan karbon.
Sepatu ini mulai terkenal dan permintaannya meningkat sejak seorang aktris Gwyneth Paltrow memakainya. Sepatu ramah lingkungan ini dijual secara online dan dibanderol dengan harga U$ 125 atau sekitar Rp 1,7 juta.
- Adidas
Adidas sekarang ini telah berhasil menjual 1 juta pasang sepatu berbahan limbah plastik. Perusahaan sepatu asal Herzogenaurach, Jerman, itu menyulap sampah plastik di lautan menjadi sepatu olahraga yang modis.
Adidas merilis tiga versi baru sepatu Ultraboost yang terbuat dari limbah plastik. Kehadiran seri itu merupakan kolaborasi Adidas dengan organisasi lingkungan Parley for the Oceans, di Maladewa.
Setiap pasang sepatu sneaker dibuat dari 11 sampah botol plastik yang diambil dari lautan. Bagian lain dari sepatu, seperti tali sepatu dan pinggiran tumit, juga dibuat dari bahan-bahan daur ulang. Bersama Parley for the Oceans, Adidas juga menggagas tanktop dan legging berbahan limbah dan kain daur ulang. Sejak dua tahun lalu, Adidas berhenti memberikan kantong plastik kepada pembeli di tokonya.
Adidas pun meminta para karyawannya untuk tidak memboroskan penggunaan air. Seluruh upaya tersebut, termasuk menghadirkan sepatu berbahan limbah plastik, merupakan komitmen Adidas melestarikan bumi.
- Converse
Converse Renew Canvas menghadirkan tampilan dan nuansa Chuck Taylor All Star yang ikonik yang terbuat dari 100 persen poliester yang berasal dari botol plastik bekas. Converse Renew Canvas adalah iterasi pertama yang menampilkan strategi Converse baru, dijuluki Converse Renew, yang memiliki potensi untuk menciptakan produk baru, dimulai dengan Chuck Taylor All Star dan Chuck 70.
Nantinya Converse akan mengeluarkan beberapa warna dalam produknya ini, yaitu Moss Green, Ozone Blue, Wheat, Pale Putty, Black dan Jade Stone. Pemberian warna yang berbeda ini bertujuan untuk mendorong pemakainya untuk melihat the natural dan lingkungan pabrik di sekitar mereka.
Renew Canvas sendiri tersedia secara global pada 5 Juli 2019 di Converse.com dan di Indonesia pada 19 Juli 2019. Sepatu ini dijual dengan harga mulai Rp759.000-Rp999.000.
- Timberland
Salah satu brand fashion outdoor kenamaan, Timberland, diketahui membuat gebrakan dengan menggalakkan kampanye ‘Nature Needs Heroes’. Mereka merilis produk yang dibuat dengan bahan ReBolt, nilon dari bahan daur ulang dan kapas organik, dengan nama ProduBoot Ripcord Bungee yang dibanderol dengan harga Rp2.290.000.
Sol sepatu produk baru Timberland di seluruh dunia dibuat dari 310 juta botol air plastik. Walaupun menggunaka bahan daur ulang tak sama sekali mengurangi ketahanan produk sepatu Timberland. Timberland juga menjamin produknya ini memiliki ketahanan yang sama jika dibandingkan produk yang menggunakan bahan biasanya.
Sutra Laba-Laba Sintetis
Sepatu Adidas selain membuat sepatu dari sampah plastik dari laut, juga menggandeng perusahaan asal Jerman juga untuk membuat sepatu dari sutra laba-laba sintetis.
Pada KTT Biofabricate di New York, pembuat pakaian olahraga Jerman, Adidas, meluncurkan konsep sepatu sintetis-sutra yang pertama, Futurecraft Biofabric.
Bagian atas sepatu itu terbuat seluruhnya dari Biosteel yang dibuat oleh AMSilk. AMSilk, produsen sutra sintetis Jerman menyebut bahwa Biosteel yang terbuat dari serat sutra laba-laba seukuran garis pensil dapat menangkap Jumbo Jet Boeing 747 dengan berat 380 ton.
Adidas juga mengatakan bahwa bahan itu 15 % lebih ringan dari sintetis konvensional dan memiliki potensi untuk menjadi materi yang terkuat sepenuhnya dan tersedia alami.
Serat yang mirip dengan sutra laba-laba yang terdiri dari protein yang sama dengan buatan laba-laba itu juga menggunakan teknik anyaman laba-laba.
Sayangnya sepatu ini hanya akan dibuat terbatas dengan harga yang tinggi karena ini pertama kali bagi Adidas membuat sepatu seperti itu.
Mereka berencana menggunakan Biosteel untuk desain lebih dari satu sneaker.
AMSilk menggunakan bahan baku alami dan sederhana untuk membuat tekstil Biosteel, seperti bit dan tebu.
Perusahaan menggunakan bakteri untuk fermentasi gula dalam bahan-bahan tersebut, seperti memproduksi alkohol, tapi dalam kasus ini, bakteri memuntahkan sutra sintetis baku yang kemudian dipintal menjadi benang.
Setelah bertahun-tahun penelitian, AMSilk akhirnya memproduksi sutra sintetis dalam jumlah yang cukup besar.
Produk komersial seperti sepatu dapat memanfaatkannya, dan di antara mereka yang melihat potensi besar dalam tekstil ini adalah Adidas.
Adidas berharap sneaker sintetis-sutra laba-laba yang tumbuh dari bahan seperti bit bisa dibuat kompos di akhirrnya kelak. (Hilal)