linimassa.id – Tepat pada 4 Desember ini diperingati sebagai Hari Artileri Nasional. Ini tidak lepas dari pembangunan markas artileri pertama kali di Indonesia.
Dilansir dari situs resmi Penggabungan Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Pussenarhanud), keberadaan artileri di Indonesia bermula sejak masa perlawanan bangsa Indonesia menghadapi penjajah.
Tujuan peringatan hari ini meraih kemerdekaan Republik Indonesia. Apalagi, pada masa itu para pejuang hanya bermodalkan senjata rampasan untuk berperang menghadapi penjajah yang memiliki persenjataan yang lebih lengkap dan modern.
Pada 4 Desember 1945 markas kendaraan besar pertama kali dibentuk. Markas ini diresmikan oleh Letnan Jenderal Urip Sumoharjo yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala Staf Markas Besar TKR, berdasarkan Kep Kasad Nomor Kep/1074/9/1965 tanggal 31 Mei 1966. Kemudian, Pimpinan Markas Artileri pertama dipercayakan kepada Mayor R.M. Sarjito Kusumo Suryo.
Pada 18 September 1965, dilakukan pemisahan terhadap Pusarmed dan Pusarhanud. Kemudian pada tanggal tanggal 4 Desember 1985, Pusarmed dan Pusarhanud TNI AD digabungkan kembali sesuai Kep Kasad Nomor Kep/20/V/1985 tanggal 4 Desember 1985 menjadi pusat kesenjatan Artileri yang berkedudukan di bawah Kasad dan 14 September 2004 di bawah Kodiklat TNI AD.
Pada 27 November 2006 Pussenart Kodiklat TNI AD kembali dipisahkan menjadi Pussenarmed dan Pussenarhanud berdasarkan Kep Kasad Nomor Kep/43/XI/2006 tanggal 27 November 2006. Upacara pengesahan dilaksanakan di Mapussenarhanud Kodiklat TNI AD dimana Mapussenarmed tetap berkedudukan di Jl. Baros Cimahi dengan Brigjen TNI Sularso S.I.P. sebagai Danpussenarmed sedangkan Mapussenarhanud di Jl. Sriwijaya Raya Cimahi dengan Brigjen TNI Leo JP. Siegers S.I.P. sebagai Danpussenarhanud, perubahan organisasi itulah yang berlaku hingga saat ini.
Penetapan
Melansir detikNews, 4 Desember diperingati sebagai Hari Artileri Nasional ditetapkan oleh Komandan Diklat TNI Angkatan Darat. Tanggal ini ditetapkan berdasarkan peresmian Markas Artileri pertama di Indonesia pada 4 Desember 1945. Tahun ini menandai peringatan ke-78 tahun.
Selain itu, tanggal 4 Desember juga diperingati sebagai Hari Korps TNI AD. Seiring perkembangan peringatan tersebut zaman berubah menjadi Hari Korps Armed TNI AD.
Ini adalah hari untuk mengingatkan peran sekaligus perkembangan persenjataan alat ini di Indonesia. Hari ini juga sekaligus dijadikan momen penting untuk mengenang perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.
Melansir situs Indonesia Defence, penggunaan senjata artileri di Indonesia sendiri dimulai dari masa penjajahan Belanda terus berlanjut hingga masa penjajahan Jepang. Namun saat Jepang menyerahkan diri pada 16 Agustus 1945, para pemuda Indonesia langsung mengambil alih persenjataan alat milik Jepang. Artileri sendiri merupakan sebutan untuk bentuk persenjataan alat berat.
Pada awalnya, istilah artileri digunakan untuk menyebut alat berat apapun yang menembakkan proyektil di medan perang, namun lambat laun berubah menjadi persenjataan berat lengkap dengan pasukannya.
Latar belakang adanya Hari Artileri yaitu setelah Pertempuran Surabaya, Letnan Jendral Urip Soemohardjo meresmikan Markas Artileri. Markas ini merupakan bagian dari jawatan persenjataan Markas Besar Tentara (MBT) yang berkedudukan di Yogyakarta pada 4 Desember 1945.
Inilah yang menjadikan tanggal 4 Desember diperingati sebagai peringatan hari ini. (Hilal)