Linimassa.id – Di Indonesia, setiap batas wilayah atau pertanda gang ditandai dengan gapura.
Gapura adalah bangunan berupa pintu masuk atau gerbang ke suatu kawasan. Gapura dapat dijumpai di pura dan tempat suci Hindu, karena gapura merupakan unsur penting dalam arsitektur Hindu.
Selain itu, gapura dapat digunakan sebagai pintu masuk suatu daerah.
Gapura juga sering diartikan sebagai pintu gerbang. Dalam bidang arsitektur gapura sering disebut dengan entrance, tetapi entrance itu sendiri tidak bisa diartikan sebagai gapura.
Simbol yang dimaksudkan disini bisa juga diartikan sebuah ikon suatu wilayah atau area. Secara hierarki sebuah gapura bisa disebut sebagai ikon karena gapura itu sendiri lebih sering menjadi komponen pertama yang dilihat ketika kita memasuki suatu wilayah.
Gapura berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “Gopuram“ yang berarti pintu gerbang menuju ke kota. Gapura juga dapat diartikan sebagai pintu pertobatan, berasal dari bahasa Arab yang maknanya “pengampunan”.
Gapura merupakan sebuah bangunan yang pada masa Hindu – Buddha bagian dari komplek percandian.
Perbedaan bangunan candi dan gapura terletak pada ruangannya. Candi mempunyai ruangan yang tertutup, sedangkan gapura merupakan lorong yang berfungsi sebagai jalan keluar masuk.
Gapura merupakan bagian dari sebuah struktur bangunan atau karya seni, tapi di sisi lain apabila dilihat dari sudut pandang semiotika pada gapura terdapat arena kerumunan tanda yang merupakan representasi dari tradisi atau Kosmologi Jawa yang divisualisasikan melalui ornamen atau motif.
Pada bangunan atau arsitektur Jawa simbolisasi kosmologi Jawa dapat dilihat dari berbagai ornamen-ornamen pembentuknya. Kata ornamen berasal dari bahasa latin ornare, yang berdasar arti kata tersebut berarti menghiasi.
Ragam motif hiasan yang menjadi ornamen tersebut fungsi utamanya adalah untuk memperindah bangunan.
Penambahan ornamen pada sebuah bangunan diharapkan penampilannya lebih menarik, dalam arti estetis, dan oleh karena itu menjadi lebih bernilai. Unsur utama dalam sebuah ornamen adalah motif.
Gapura dalam kamus besar bahasa Indonesia, gapura adalah pintu besar untuk masuk pekarangan rumah (termasuk jalan dan taman) dan sebagai sarana penghormatan bagi orang yang akan memasuki kawasan tertentu maupun sebaliknya dari tuan rumah untuk orang yang bertandang.
Gapura pada umumnya gapura terbuat dari batu bata dan semen, pertimbangannya karena bangunan ini dibangun sekali untuk digunakan selamanya.
Terdapat berbagai tipe bentuk gapura yang terdiri atas: pertama, gapura dengan tipe seperti pintu gerbang candi yang terbelah; kedua, gapura dengan bentuk tiang yang mempunyai bagian penghubung pada atasnya dengan penanda tulisan nama perkampungannya; ketiga, gapura dengan model bagian atas mempunyai atap; keempat, gapura yang dibangun dengan tujuan sekaligus sebagai sarana keamanan, gapura ini biasanya merangkap sebagai gardu.
Kelima, gapura berbentuk tiga dimensi yang tidak lagi menandakan suatu wilayah dengan menggunakan keterangan tulisan namun memakai ikon pada benda tertentu yang menjadi ciri khas kehidupan masyarakatnya atau dapat disebut sebagai tetenger yang berarti penanda.
Gapura dan tetenger merupakan representasi dari keadaan masyarakat terkait perubahan masyarakat dari kurun waktu tertentu.
Bentuk gapura dan tetenger menjadi semacam penanda monumental terhadap suatu peristiwa tertentu baik yang bersifat heroik maupun mitologi.
Kita dapat melihat pada beberapa kawasan terdapat patung atau relief di sekitar gapura yang menggambarkan sosok pahlawan masa revolusi dalam perjuangannya dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Keanekaragaman perwujudan bangunan gapura di Pulau Jawa hingga saat ini dapat disaksikan keberadaannya.
Perwujudan bangunan gapura yang beragam tersebut dapat dilihat dari pelbagai karakteristik yang berbeda di antara bagian-bagian penyusunnya.
Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat selalu berupaya untuk selalu beradaptasi untuk bertahan hidup.
Berkaitan dengan adaptasi, masyarakat Jawa memiliki sikap yang lentur sekaligus mampu mengembangkan lebih jauh kebutuhan mereka.
Gapura dapat dikatakan sebagai bentuk ekspresi yang terkait dengan status sosial suatu masyarakat.
Karakteristik gapura secara visual dibentuk dari unsur-unsur visual berupa ornamen-ornamen tradisi Jawa. Gapura sebagai suatu karya arsitektur mencerminkan ciri budaya dari kelompok manusia penciptaannya.
Ada dua corak gapura yang berasal dari Candi Hindu, yaitu corak gapura yang bagian atasnya tertutup dengan susunan atap jenjang, jadi semacam gapura paduraksa di bangunan pura Bali atau yang disebut kori agung di Jawa, dan corak gapura yang terbuka bagian atasnya yang menyerupai candi bentar yang disebut gapura belah. (Hilal)