linimassa.id – Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan para ketua umum partai politik di Kantor DPP PAN mencerminkan kuatnya pengaruh Jokowi pada Pilpres 2024.
Hal ini disampaikan pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Nusa Tenggara Timur, Mikhael Raja Muda Bataona.
“Pertemuan Jokowi dengan para ketua umum partai di PAN mencerminkan secara simbolik kuatnya pengaruh dia untuk urusan Pilpres 2024,” ujarnya, Selasa (4/4/2023).
Bataona mengatakan pertemuan akhir pekan lalu di kantor PAN mengirim pesan politik bahwa kekuatan Jokowi dalam urusan Pilpres 2024 itu nyata dan determinan.
Hal itu karena Jokowi adalah presiden yang memiliki kekuatan alamiah dalam persepsi publik.
Jokowi, tambah dia, adalah presiden yang unik karena kekuatannya bukan terletak pada jabatannya. Tapi pada kecintaan rakyat kepadanya.
“Inilah yang membuat Jokowi punya pengaruh sangat besar pada level persepsi publik tentang apa saja, termasuk calon presiden,” katanya.
Mereka memahami bahwa kekuatan rakyat yang mencintai Jokowi adalah modal sosial politik yang sangat kuat.
Artinya, sosok Jokowi menjadi variabel yang sangat kuat dan determinan dalam urusan Pilpres 2024.
Dia mengatakan Jokowi mempunyai kekuatan dan pengaruh langsung lewat kekuasaan empirik yang dimiliki dari jaringan kekuasaan di pusat hingga daerah.
Tapi kekuatan yang lebih kuat, yaitu di rana persepsi dan pembentukan opini publik.
“Kekuatan inilah yang mau dikapitalisasi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Koalisi Indonesia Raya (KIR) dan PDIP untuk kepentingan pilpres mendatang,” tambahnya.
Mengingat Jokowi punya pengaruh sangat nyata, lanjut Bataona, maka KIR dan KIB bersepakat bekerjasama mencalonkan figur yang seirama dengan Jokowi.
Menurut dia, dengan tingkat kepuasan publik yang sangat tinggi terhadap dirinya, Jokowi akan sangat berpengaruh dalam urusan persepsi publik.
“Jokowi bisa mem-branding siapa saja capres yang dimajukan KIR dan KIB.”
“Calon itu bisa saja Prabowo atau Ganjar, dan dengan mendapat endorsement dari Jokowi, peluang menang di Pilpres 2024 sangat terbuka,” katanya.
Yakni Prabowo Subianto (Gerindra), Airlangga Hartato (Golkar), Muhaimin Iskandar (PKB), Zulkifli Hasan (PAN), dan Muhamad Mardiono (PPP).