LEBAK, LINIMASSA.ID – Stunting masih menjadi salah satu tantangan serius dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Menyadari hal tersebut, tim dosen Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Banten menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM).
Kegiatan ini bertema “Cegah Stunting untuk Ciptakan Generasi Sehat, Cerdas, Aktif, dan Produktif” di Desa Pasar Keong, wilayah kerja Puskesmas Cibadak, Kabupaten Lebak.
Kegiatan yang dilaksanakan pada 12 September 2025 ini dipimpin oleh Yayah Rokayah, SKM., M.Kes. selaku Ketua PKM, bersama anggota tim Siti Rusyanti, M.Keb. dan Bdn. Nur Afifah Harahap, S.Tr.Keb., M.Keb.
Tak hanya melibatkan dosen, kegiatan ini juga diikuti oleh mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Banten yang berpartisipasi aktif dalam seluruh rangkaian acara.
Fokus kegiatan penyuluhan ditujukan bagi ibu hamil melalui program pendampingan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Program ini menekankan pentingnya gizi seimbang, kesehatan ibu dan anak, pencegahan penyakit, serta penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai langkah strategis dalam mencegah stunting sejak dini.
Rangkaian kegiatan diawali dengan pembagian buku saku edukasi, pengisian kuesioner pre-test, serta sambutan dari Bidan Desa dan Ketua PKM. Selanjutnya, dilakukan penyuluhan kesehatan oleh Eka Wati Yulianingsing, Amd.Gz, yang diikuti dengan diskusi interaktif, post-test, serta praktik pemeriksaan kesehatan ibu hamil.
Hasil pengukuran pengetahuan menunjukkan peningkatan yang signifikan setelah kegiatan edukasi. Sebelum penyuluhan, sebanyak 45% peserta berpengetahuan kurang, 30% cukup, dan 25% baik. Setelah mengikuti kegiatan, hasilnya meningkat menjadi 5% kurang, 45%
cukup, dan 50% baik. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi 1000 HPK mampu meningkatkan pemahaman ibu hamil terhadap pentingnya gizi seimbang dan perawatan selama kehamilan.
Di akhir kegiatan, tim PKM juga menyerahkan alat kesehatan berupa timbangan berat badan dan alat pengukur tinggi badan kepada unit layanan Posyandu Desa Pasar Keong. Dukungan ini diharapkan dapat memperkuat layanan kesehatan masyarakat di tingkat desa.
Monitoring dan evaluasi lanjutan yang dilaksanakan pada 14 November 2025 menunjukkan hasil yang positif dan berkelanjutan.
Ibu hamil yang mengikuti kegiatan mampu mengulang kembali materi tentang makanan bergizi, mengenali kandungan gizi pada makanan tiruan, serta menerapkan hasil pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari yang dibuktikan melalui hasil food recall.
Ketua PKM, Yayah Rokayah, SKM., M.Kes., dan tim menegaskan pentingnya edukasi gizi sejak dini. “Stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan kognitif anak. Pencegahan harus dimulai sejak 1.000 hari pertama kehidupan,” ujarnya.
Masyarakat terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari sesi diskusi, praktik penyuluhan, hingga pemeriksaan kesehatan.
Kolaborasi antara tenaga akademisi, puskesmas, kader, dan masyarakat desa menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam mewujudkan generasi sehat, cerdas, aktif, dan produktif di Kabupaten Lebak.



