LINIMASSA.ID – Olahraga tradisional Indonesia tengah menjadi sorotan dunia. Potongan video Pacu Jalur berseliweran di berbagai platform media sosial dan menjadi viral. Bahkan, pengguna media sosial memparodikan olahraga tradisional tersebut.
Tak hanya artis atau selebgram, atlet dunia seperti Travis Kelce, Diego Luna, hingga Neymar yang ikut memeriahkan tren parodi Pacu Jalur sesaat setelah berhasil mencetak gol, seperti yang diunggah di akun TikTok @psg.
Untuk diketahui, Pacu Jalur merupakan tradisi perlombaan perahu panjang khas Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, yang telah berlangsung sejak abad ke-17. Bukan hanya sekedar lomba adu cepat di sungai, Pacu Jalur juga menjadi cerminan nilai-nilai budaya, kerja sama, semangat juang, dan kebanggaan masyarakat Melayu.
Awalnya Pacu Jalur hanya digelar sebagai bentuk perayaan hari besar Islam seperti Maulid Nabi dan Idul Fitri. Namun seiring waktu, tradisi ini berkembang menjadi ajang pariwisata tahunan yang mampu menarik perhatian ribuan penonton, baik lokal maupun mancanegara.
Pacu Jalur dilakukan di sungai yang menjadi sumber kehidupan masyarakat Kuansing, yaitu Sungai Batang Kuantan. Perahu atau “jalur” yang digunakan memiliki panjang sekitar 25 hingga 40 meter.
Pacu Jalur biasanya dilakukan oleh 40 sampai 60 orang termasuk anak yang berada di paling depan atau dikenal degan anak pacu.
Setiap jalur atau perahu dihias dengan ornamen khas Melayu dan diberi nama-nama unik yang mencerminkan semangat dan harapan tim. Sebelum perlombaan dimulai, para pendayung akan melakukan ritual adat dan pemanasan khusus. Suara gendang serta sorakan penonton menambah semarak perlombaan yang dilakukan di atas air.
Bukan hanya soal kekuatan, strategi dan kekompakkan dalam mendayung menjadi kunci utama dalam memenangkan Pacu Jalur.
Pacu Jalur Mendunia

Kini, Pacu Jalur mulai menarik perhatian dunia setelah sering diangkat dalam berbagai festival budaya. Dengan desain perahu yang memukau, semangat gotong royong yang tinggi, Pacu Jalur telah beberapa kali menjadi daya tarik utama dalam event-event nasional seperti Festival Pacu Jalur di Tepian Narosa, Teluk Kuantan.
Pemerintah daerah dan pusat juga terus mendorong pelestarian tradisi ini melalui digitalisasi, pendaftaran warisan budaya tak benda ke UNESCO, serta promosi di berbagai platform media sosial.
Viralnya Pacu Jalur membuat Wakil Presiden Gibran ikut memberikan tanggapan. Melalui akun media sosial Instagram pribadinya, Wapres Gibran turut bangga olahraga tradisional Indonesia yang dikenal dunia hingga dirayakannya oleh klub-klub besar.
“Inilah kekuatan diplomasi budaya di era digital dimana konten mampu menjadi jembatan, memperkenalkan kearifan lokal Indonesia ke mata dunia,” tulisnya dalam postingan yang memperlihatkan video pendek Pacu Jalur.
Pacu Jalur bukan sekadar tontonan, tetapi juga sarana edukasi budaya yang efektif bagi generasi muda dan wisatawan.
Pengalaman menyaksikan Pacu Jalur dari tepi sungai, melihat deretan perahu yang melaju seperti anak panah, gemuruh suara penonton dan pemain musik tradisional, menjadi pengalaman yang mengesankan dan tidak terlupakan.