LINIMASSA.ID – Dalam dunia akuntansi yang kian kompleks dan penuh tantangan, teknologi blockchain hadir sebagai jawaban atas kebutuhan sistem pencatatan keuangan yang lebih transparan, aman, dan andal.
Dalam jurnal yang ditulis oleh Mahasiswi Akuntansi Universitas Pamulang Serang Fitria Novi Nuraini berjudul ‘Peran Teknologi Blockchain dalam Meningkatkan Keandalan Angkutan’, bahwa blockchain dapat menjadi fondasi baru dalam praktik akuntansi modern.
Dalam kajian jurnal tersebut, Fitria menyoroti bagaimana blockchain mampu mengurangi risiko manipulasi data dan meningkatkan efisiensi proses audit.
“Sistem ini bekerja secara terdesentralisasi, memungkinkan pencatatan transaksi yang tidak dapat diubah dan mudah ditelusuri oleh semua pihak yang berwenang,” ungkapnya.
Jurnal tersebut merupakan hasil Penelitian yang dilakukan dengan metode tinjauan literatur terhadap 20 publikasi akademik dari 2020 hingga 2025. Hasilnya menunjukkan bahwa implementasi blockchain dalam akuntansi dapat mempercepat proses pelaporan keuangan, mengurangi biaya audit, serta meningkatkan kepercayaan investor terhadap informasi keuangan perusahaan.
Namun, tidak semua pihak siap mengadopsi teknologi ini. Dalam jurnal yang terbit di web journal.unimar-amni itu juga mengungkapkan soal tantangan utama blockchain, seperti biaya implementasi yang tinggi, keterbatasan sumber daya manusia yang memahami blockchain, serta kurangnya regulasi yang mendukung.
“Edukasi dan pelatihan sangat diperlukan, begitu juga kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan praktisi agar penerapan blockchain berjalan optimal,” tambah Fitri.
Di tengah dorongan digitalisasi, blockchain dinilai bukan sekadar tren sementara, melainkan inovasi yang berpotensi merevolusi sistem keuangan dan pelaporan akuntansi di masa depan. Jika tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi, dunia akuntansi akan memasuki era baru dengan integritas informasi yang lebih kuat dan proses yang lebih efisien.