SERANG, LINIMASSA.ID- Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) Kabupaten Serang mencatat sebanyak 7.579 rumah masuk kategori Rumah Tidak Layak Huni atau RTLH di Kabupaten Serang.
Pemkab Serang berupaya melakukan penanganan dengan menargetkan 1.000 rumah dapat tertangani setiap tahunnya.
Kepala Bidang Perumahan DPRKP Kabupaten Serang, Deni Hartono mengatakan, berdasarkan data hasil pendataan yang dilakukan pada tahun 2023 lalu, ada sebanyak 8.196 RTLH di Kabupaten Serang. Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 617 rumah yang sudah ditangani.
“Yang ditangani pada 2024 sebenarnya ada sebanyak 1.727 unit bersumber dari APBD Kabupaten Serang, APBD Provinsi Banten, APBN, Baznas, serta CSR perusahaan. Namun dari jumlah tersebut hanya 617 rumah yang masuk database kita,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Katanya Senin 3 Maret 2025.
Deni mengatakan, meski ada banyak pihak yang juga melakukan penanganan RTLH di Kabupaten Serang, namun masih banyak yang belum menggunakan database dari DPRKP.
Untuk itu, agar penanganan RTLH dapat dilakukan dengan maksimal, maka dibuat Peraturan Bupati (Perbup) Satu Dara Rutilahu (Sadar Rutilahu) agar pihak yang melakukan penanganan Rutilahu bisa menggunakan satu data.
“Mudah-mudahan setelah kita punya Perbup satu data RTLH, mudah-mudahan dari sumber anggaran lain bisa menggunakan data kita, supaya progresnya terukur,” ujarnya.
Pembangunan RTLH
Deni mengatakan, dari target pembangunan RPJMD bupati saat ini pembangunan RTLH sudah tuntas seluruhnya. Maka dari itu, pihaknya kembali melakukan pendataan di tahun 2023 lalu. Data tersebut diharapkan akan masuk dalam RPJMD bupati yang baru.
“Target yang kemarin sudah selesai, nah data tahun 2023 ini nanti akan jadi program prioritas bupati selanjutnya. Semoga masih jadi program prioritas,” ujarnya.
Deni mengatakan, pada tahun ini pihaknya menganggarkan untuk penanganan RTLH melalui APBD Kabupaten Serang sebesar Rp5 miliar untuk membangun sebanyak 200 unit.
“Per unitnya Rp25 juta, ini tersebar di 29 Kecamatan di Kabupaten Serang. Kita sedang turun ke lapangan, untuk melakukan verifikasi sehingga penerimanya benar-benar yang sangat membutuhkan, kita sedang jalan ke lapangan,” tegasnya.
Ia memastikan meskipun ada efisiensi anggaran, program pembangunan RTLH tidak akan terganggu. “Jumlah tetap 200 unit, cuman anggaran yang operasional nya terkena efisiensi. Tapi kita upayakan agar 200 unit ini terlaksana,” tegasnya.
Selain pembangunan melalui APBD Kabupaten Serang, pihaknya juga menargetkan agar pembangunan RTLH tahun ini juga dibantu melalui sumber-sumber lainnya baik APBD Provinsi, APBN hingga dana CSR perusahaan. “Target kita tahun ini ada 1.000 rumah yang masuk dalam database bisa tertangani,” pungkasnya.