LINIMASSA.ID, TANGSEL – Tempat Pembuangan Sampah Terpadu atau TPST Abu & Co di Serpong Tangsel tak tersentuh penegakan hukum. Padahal, TPS yang mengolah sampah dari pengembang BSD ini tak berizin dan berada di bibir Sungai Cisadane.
Diketahui, dalam Peraturan Wali Kota Tangsel nomor 118 tahun 2022 tentang Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Perencanaan Kota Tangsel tahun 2022-2042 bahwa Zona Pengelolaan Persampahan hanya ada satu titik yang berada di kawasan TPA Cipeucang.
TPST Abu & Co Beroperasi Lebih dari 10 Tahun
Salah seorang warga, Pendi mengatakan, TPST Abu & Co di Serpong itu sudah beroperasi lebih dari 10 tahun. Keberadaannya, bahkan diketahui oleh pemerintah baik tingkat kelurahan, kecamatan, hingga dinas.
“Udah lama itu mah, 10 tahun juga lebih. Sampah dari BSD dikelola sama Abu & Co,” katanya ditemui di area TPST, Senin, 3 Februari 2025.
Pendi menuturkan, sampah-sampah yang datang ke TPST Abu & Co itu berasal dari kawasan pemukiman BSD City dengan cara dibakar dengan mesin incenerator.
Dalam Google Maps, terlihat, selain ada TPST Abu & Co, di area tersebut juga ada TPST BSD.
Kata Pendi, TPST tersebut beroperasi setiap hari kecuali hari Minggu. Dia yang tinggal di dekat TPST itu pun kerap mencium aroma tak sedap dari asap pembakaran sampah.
“Kalau dia bakar paling sampai jam 8 malam saja. Karena satu hari paling dua mobil yang masuk, asapanya ya gini kalau baru bakar doang paling kecium dan berwarna hitam,” ungkap Pendi.
Menariknya, keberadaan dan TPST Abu & Co di Serpong ini luput dari perhatian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Padahal, KLHK sempat menyegel TPST yang ada di samping TPST Abu & Co pada 9 Desember 2025. Lapak TPS yang disegel itu bekas pakai TPST Abu & Co dahulu.
Penyegelan dilakukan terhadap TPST yang menampung sampah dari kawasan Alam Sutera Tangsel itu disegel dengan garis kuning milik KLHK dan dipasangi papan pengumuman ‘Peringatan, Area Ini Dalam Pengawasan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup’.

Sementara itu, Amir, pengelola TPST yang disegel KLHK itu mengaku, tak bisa beroperasi menampung sampah dari Alam Sutera lagi.
Dia mengaku, sudah melengkapi berkas dan dokumen persyaratan yang diminta oleh KLHK untuk dapat beroperasi lagi. Tetapi, dirinya heran lantaran TPST Abu & Co masih lancar beroperasi meski melakukan pembakaran sampah dan menghasilkan kepulan asap hitam berada di sempadan Sungai Cisadane dan di jalur sutet listrik.
“Harus ada langkah tegas, terus juga ini berdampingan kenapa yang ditutup hanya yang satu ini,” ujarnya.
Ketentuan soal pembangunan TPST salah satunya diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI nomor 03/PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan Sarana dan Prasarana Persampahan Dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Dalam Permen tersebut disebutkan bahwa pembangunan TPST harus menyesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah kota/kabupaten atau daerah.
Sementara soal syarat pembangunan TPST tertuang dalam Pasal 29 ayat (3) huruf d harus memenuhi persyaratan teknis seperti:
a. luas TPST, lebih besar dari 20.000 m2;
b. penempatan lokasi TPST dapat di dalam kota dan atau di TPA;
c. jarak TPST ke permukiman terdekat paling sedikit 500 m;
d. pengolahan sampah di TPST dapat menggunakan teknologi sebagaimana dimaksud pada Pasal 31 ayat (3); dan
e. fasilitas TPST dilengkapi dengan ruang pemilah, instalasi pengolahan sampah, pengendalian pencemaran lingkungan, penanganan residu, dan fasilitas penunjang serta zona penyangga.
Kepala DLH Tangsel Sebut TPST Abu & Co Tak Berizin

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel Wahyunoto Lukman membenarkan bahwa TPST Abu & Co tak memiliki izin.
“Oh banyak salahnya, yang pasti tidak berizin,” kata Wahyunoto saat ditemui di Kejati Banten, Selasa, 4 Februari 2025.
Sayangnya, Wahyunoto enggan menjelaskan lebih jauh soal aktivitas TPST Abu & Co itu.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan belum mengetahui soal keberadaan TPST Abu & Co di Serpong itu.
“Nanti saya cek ya. Saya belum dapat infonya,” kata Pilar di Ciputat didampingi Camat Ciputat Timur Rastra Yudhatama yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Kebersihan DLH Kota Tangsel, Jumat, 21 Februari 2025.
Sementara pihak BSD City atau Sinar Mas Land masih belum memberikan komentar meski sudah dikonfirmasi sejak awal Februari 2025.
Hingga berita ini diterbitkan, redaksi masih berupaya mencari informasi terkait.