TANGSEL, LINIMASSA.ID – Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Tangsel melakukan pencegahan dini soal penyakit influenza. Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dini terhadap penyakit influenza ini, Dinkes Kota Tangerang Selatan menerapkan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) atau Early Warning Alert Response and System (EWARS).
Hal ini seperti yang disampaikan Allin Hendalin, selaku Kepala Dinkes Kota Tangsel, yang menjelaskan bahwa sistem ini berfungsi mendeteksi ancaman kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular yang dilaporkan secara mingguan berbasis komputer.
“Melalui SKDR, peningkatan kasus influenza di suatu wilayah dapat terdeteksi lebih cepat dengan adanya alert atau sinyal peringatan dini saat terjadi peningkatan kasus penyakit melebihi nilai ambang batasnya,” kata Allin, selaku Kepala Dinkes Kota Tangsel, Senin, 20 Januari 2025.
Masih dikatakan Allin, Dinkes Kota Tangsel mencatat, pelaporan kasus ini dihimpun dari UPTD Puskesmas dan Rumah Sakit. Berdasarkan data SKDR per November 2024, kasus influenza dilaporkan terjadi pada semua umur di Kota Tangerang Selatan dan angka kasusnya bersifat fluktuatif setiap minggunya.
Kenali 8 Gejala Influenza
Allin, seaku Kepala Dinkes Kota Tangsel menjelaskan bahwa influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan, yaitu hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza tipe A, B, dan C.
Allin menegaskan, influenza mungkin terdengar seperti penyakit biasa, tetapi pada bayi dan balita, virus ini dapat menyebabkan komplikasi serius. Gejala influenza meliputi:
– Demam tinggi
– Batuk kering
– Sakit tenggorokan
– Pilek
– Sakit kepala
– Kelelahan dan lemas
– Sakit otot dan sendi
– Muntah dan diare (jarang terjadi)
Allin menjelaskan bahwa, pada bayi dan balita, influenza dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pneumonia, bronkiolitis, miomisitis (peradangan otot), ensefalitis (peradangan otak), hingga komplikasi jantung.
“Mendeteksi gejala lebih awal dapat mencegah komplikasi serius dan mempercepat penanganan,” tegas Allin.
Dinas Kesehatan Tangerang Selatan, diakui Allin, telah mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan kewaspadaan kasus influenza.
Caranya antara lain dengan melakukan sosialisasi, edukasi kepada tenaga kesehatan, penyebarluasan informasi kepada masyarakat di media sosial.
Tidak hanya itu, Dinkes Tangsel juga melakukan penguatan sistem surveilans yang sudah ada untuk melakukan investigasi maupun pelacakan kontak erat.
Namun, Allin menegaskan, peran aktif masyarakat sangat penting untuk memutus rantai penyebaran influenza.
“Kami juga mengharapkan peran serta masyarakat dalam upayadeteksi dini untuk segera melaporkan jika ditemukan kasus influenza di wilayahnya. Laporkan segera kepada Puskesmas setempat agar dapat ditindaklanjuti,” tutup Allin.