Tangerang, LINIMASSA.ID – Memasuki hari kedua pada kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an atau MTQ tingkat Kabupaten, terlihat para peserta yang mengikuti lomba kaligrafi kontemporer MTQ penuh semangat dan khidmat.
Pada bidang lomba ini, terdapat 62 peserta berlaga dalam dua cabang utama yang menjadi sorotan, yaitu seni kaligrafi kontemporer MTQ dan kaligrafi dekorasi. Kegiatan ini bertempat di SMAN 9 Kabupaten Tangerang.
Menurut Ketua Majlis 14, Baehaqi Yasin, mengatakan bahwa lomba ini membuktikan komitmen para peserta dalam syiar seni Islam yang bernilai estetika tinggi, terutama pada kaligrafi kontemporer MTQ.
Terlihat, pada cabang kaligrafi kontemporer MTQ, para peserta menunjukkan kreativitas luar biasa dengan memadukan seni tradisional kaligrafi dengan gaya modern.
“Karya-karya yang ditampilkan tidak hanya mencerminkan kemahiran teknis, tetapi juga memperlihatkan pemahaman mendalam terhadap makna ayat-ayat suci Al-Qur’an,” kata Yasin, Kamis, 16 Januari 2025.
Sementara cabang dekorasi kaligrafi kontemporer MTQ memperlihatkan keindahan ornamen dan harmoni desain yang memperkuat keagungan seni Islam. Peserta berlomba menciptakan karya yang kaya akan detail, perpaduan warna, dan komposisi yang memukau.
Yasin juga mengungkapkan apresiasinya terhadap antusiasme peserta dan kualitas karya yang terus meningkat.
“Hari kedua ini menjadi bukti betapa besar potensi seni kaligrafi dalam melestarikan nilai-nilai Islam. Para peserta menunjukkan semangat yang luar biasa untuk menghasilkan karya terbaik,” sambung Yasin.
Pada hari kedua ini juga menarik perhatian masyarakat sekitar, sehingga banyak yang hadir untuk menyaksikan langsung proses kreatif para peserta.
Masih dikatakan Yasin, pada hari kedua ini peserta cabang kaligrafi kontemporer sebanyak 35 peserta dan cabang dekorasi kaligrafi sebanyak 27 peserta, yang merupakan perwakilan dari 29 kecamatan di Kabupaten Tangerang. Selain menjadi ajang kompetisi, lomba ini menjadi wadah inspirasi dan pembelajaran tentang seni kaligrafi Islam.
Peserta lomba cabang kontemporer yang mewakili Kecamatan Tigaraksa, Marfuah Mutoharo menjelaskan, konsep permlombaan ini sesuai ayat yang dikeluarkan.
“Misalnya dengan tema menceritakan tentang surga dan neraka, maka konsep yang yang harus kita lukis sesuai dengan ayat tersebut,” jelasnya.
Termasuk juga peralatannya yang berbeda dengan cabang-cabang lain seperti kanvas, kuas dan cat lukis yang sangat berbeda seperti akrilik. (*)



