Tangerang, LINIMASSA.ID – Komunitas Bank Sampah Rompi mengajak warga yang berada di Kelurahan Cipadu Jaya, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang untuk sama-sama mengolah sampah jadi rupiah.
Mengingat penumpukan sampah bisa menjadi salah satu penyebab dari beberapa masalah yang hadir di sekitar lingkungan. Bisa gara-gara sampah yang tak terurus jadi penyebab banjir hingga sumber penyakit.
Untuk itu Bank Sampah Ropi mengajak masyarakat, khususnya di Cipadu, sebelum sampah dibuang, sampah dapat dimanfaatkan terlebih dahulu dengan cara disortil.
Hal ini seperti yang dilakukan warga Kecamatan Larangan yang tergabung ke dalam Bank Sampah Rompi yang berhasil mengubah sampah menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Rutinitas warga yang tergabung dalam Bank Sampah Rompi melaksanakan kegiatan pemilahan sampah setiap minggunya di RW 03, Kelurahan Cipadu Jaya, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang.
Pardal, selaku Ketua Bank Sampah Rompi Cipadu Jaya mengatakan, bahwa tujuan Bank Sampah adalah untuk menjaga kebersihan lingkungan.
“Selain itu juga mendorong warga dalam melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta meningkatkan perekonomian warga,” kata Pardal, Jumat 20 Desember 2024.
Pardal juga mengungkapkan, bahwa selama ini kegiatan Bank Sampah Rompi di RW 03 Kelurahan Cipadu Jaya berdampak baik bagi warga seperti kebersihan lingkungan, udara bersih, kepedulian warga terhadap kebersihan lingkungan, mengurangi volume sampah pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah dan menambah penghasilan warga.
“Bank Sampah Rompi Cipadu Jaya ini memang bukan sekadar bank sampah biasa. Pasalnya, dalam kegiatannya petugas melakukan edukasi atau pembinaan ke seluruh warga atau nasabah, untuk melakukan pemilahan dari awal,” ujarnya.
Para petugas Bank Sampah Rompi yang melakukan pengecekan di lapangan menunjukkan para warga sangat antusias dalam melaksanakan penimbangan sampah di Bank Sampah Rompi.
“Alur agar sampah bisa menjadi rupiah adalah, pengurus Bank Sampah Rompi menerima, menimbang, serta mendata hasil timbangan sampah. Sampah yang dimaksud berasal dari rumah-rumah warga yang dipilah oleh masing-masing warga setiap hari,” tutup Pardal.