SERANG, LINIMASSA.ID – Hut Banten ke 24 menjadi momen penting bagi perjalanan usia Provinsi Banten yang mulai beranjak dewasa.
Kendati demikian, di HUT Banten ke 24 ini, banyak tokoh menilai jika Provinsi Banten masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang belum terselaikan.
Hal ini menjadi sesuatu yang wajar jika banyak pula kritikan dan harapan dari beberapa tokoh tentang HUT Banten ke 24 yang masih perlu banyak pembenahan di berbagai sektor.
Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Ahmad Sururi menyoroti beragam masalah di momentum refleksi HUT Banten yang ke 24 tahun.
Ia mengatakan, kondisi eksis ting infrastruktur Banten saat ini masih sangatlah memprihatinkan. Pemerataan pembangunan pun hanya angan-angan belaka. Kota Serang sebagai ibukota Provinsi menjadi salah satu contoh. Yang mana, Kota Serang ini memiliki sarana infrastruktur yang jauh dari harapan.
“Belum lagi di Pandeglang, dan Lebak yang kondisinya sangat memprihatinkan, daerah ini tidak memiliki infrastruktur yang mampu menghubungkan terhadap akses dan kebutuhan masyarakat seperti jalan, jembatan, gedung sekolah, gedung puskesmas yang masih tertinggal,” kata Sururi, Jumat 4 Oktober 2024.
Kondisi ini membuat Banten menjadi daerah yang jauh tertinggal dari daerah lainnya di pulau Jawa ini. Hal ini pun harus menjadi catatan evaluasi Pemerintah ke depan. Di usia yang tidak lagi muda, Sururi menyebut jika sudah saatnya Banten melakukan revolusi baik secara infrastruktur maupun birokrasinya.
“Revolusi infrastruktur, Banten harus berlari dalam aspek infrastruktur, terutama di daerah-daerah strategis. Karena ketertinggalan tadi dapat diimbangi dengan fokus pada pembangunan infrastruktur,” ungkapnya.
Lebih jauhnya, Sururi menuturkan, reformasi birokrasi di Banten cenderung stagnan, tidak ada inovasi, tumpang tindih, tidak ada keputusan strategis. Jika indikator kinerjanya adalah reformasi birokrasi yang agile, adaptif dan responsif maka penilaiannya gagal.
“Sebagai pertanyaan besar, mengapa tidak ada inovasi dan keputusan strategis dari birokrasi Banten? Hal ini karena terhambat oleh mekanisme Pelaksana Tugas (Plt). Kita tahu Plt bukan pejabat definitif dan sangat terbatas kewenangannya sehingga tidak bisa membuat keputusan strategis,” tuturnya.
Ia memandang jika Banten butuh leadership dengan karakteristik eksekutor yang mampu dan berani mengambil keputusan dalam berbagai level,”Pada titik ini, birokrasi Banten tidak hanya direformasi tetapi harus diinjeksi dengan reformasi birokrasi,” imbuhnya.
Harapan Pj Walikota Serang di HUT Banten yang ke-24
Pj Walikota Serang, Nanang Saefudin menilai, 24 tahun usia Provinsi Banten, Pemprov Banten dianggap telah memberikan dampak positif, terutama dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah, termasuk dalam pembangunan Kota Serang.
“Alhamdulillah, keberadaan Pemprov Banten telah memberi pengaruh positif, terutama dalam pembangunan di Kota Serang,” kata Nanang.
Nanang menjelaskan, Provinsi Banten memiliki peran penting bagi Kota Serang sebagai ibu kota provinsi Banten.
“Pemprov Banten telah melakukan banyak hal untuk Pemkot Serang dan masyarakat Kota Serang,” jelas Nanang.
Nanang berharap, agar dukungan dari Pemerintah Provinsi Banten terus berlanjut demi kesejahteraan masyarakat Kota Serang.
“Pemkot Serang dan masyarakat Kota Serang masih sangat membutuhkan bantuan dari Pemprov Banten untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Nanang.
Harapan Pj Sekda Pemkab Serang di HUT Banten ke 24

Pemprov Banten dinilai sudah memberikan perhatian yang sangat besar kepada pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Banten. Hal itu diungkapkan oleh Penjabat (Pj) Sekda Pemkab Serang Rudy Suhartanto.
Rudy mengucapkan terima kasih, karena Pemprov Banten selama ini telah memberikan perhatian cukup besar kepada semua kabupaten/kota di Banten terutama untuk Kabupaten Serang.
“Perhatian Pemprov untuk Kabupaten Serang sudah sangat baik. Tentunya harus ditingkatkan lagi,” katanya, sabtu 4 Oktober 2024.
Bahkan, komunikasi yang terjalin saat ini antara Pemprov Banten dengan Pemetintah Daerah berjalan dengan baik dan harmonis. “Modal utamanya komunikasi, modal utamanya saling membuka wacana untuk duduk bareng sehingga bisa menyelesaikan setiap persoalan yang ada. Semoga ini bisa terus ditingkatkan,” terangnya.
Rudy mengatakan, di usianya yang semakin dewasa, semoga bisa semakin meningkatkan tata kelola pemerintahannya menjadi semakin baik sehingga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Banten.
“Semoga Pemprov bisa semakin fokus pada program-program yang menyentuh kepada masyarakat dan menyentuh masyarakat. Apakah itu untuk infrastruktur, pengembangan ekonomi masyarakat daerah, pemenuhan hidup masyarakat daerah, memfasilitasi agar investor bisa masuk serta kegiatan wisata bisa berkembang, ” jelasnya.
Selain itu, ia berharap agar Pemprov Banten bisa terus membantu untuk pembangunan Pusat Pemerintaah Kabupaten (Puspemkab) Serang. Pasalnya, pembangunan Puspemkab menjadi salah satu program prioritas yang harus terus berjalan, sehingga proses penyerahan aset ke Pemkot Serang bisa secepatnya direalisasikan.
“Sekarang PR nya adalah kita harus lebih cepat lagi membangun Puspemkab Serang sehingga semua bisa berkantor di sana dan aset segera bisa diserahkan. Kalau hanya mengandalkan anggaran dari APBD Kabupaten Serang ini sangat sulit dicapai dalam waktu yang singkat,” pungkasnya.